Tiga Orang Tewas Ditembak di Salon Swedia, Pelaku Buron

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga orang tewas tertembak di sebuah kota di utara ibu kota Swedia pada Selasa, kata polisi, penembakan terbaru yang mengguncang negara Nordik tersebut.

Polisi mengatakan mereka menerima laporan tentang penembakan di pusat Kota Uppsala, sekitar 60 kilometer di utara ibu kota Stockholm. "Sejumlah orang ditemukan dengan luka-luka yang mungkin disebabkan oleh penembakan,” kata polisi seperti dilansir Al Arabiya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pernyataan terbaru, polisi mengatakan "tiga orang dipastikan tewas setelah penembakan," seraya menambahkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan pembunuhan.

Televisi publik SVT melaporkan bahwa para saksi mengatakan seorang tersangka telah melarikan diri dengan skuter.

Upaya besar sedang dilakukan untuk menemukan penembak, dengan helikopter polisi ikut serta dalam pencarian, kata juru bicara polisi Magnus Jansson Klarin kepada TV4.

Penyiar TV4 mengatakan tembakan dilepaskan di dalam salon rambut di pusat kota.

Peristiwa itu terjadi pada malam menjelang festival musim semi Walpurgis, yang membawa banyak orang ke jalan-jalan Uppsala, sebuah kota yang terletak di utara ibu kota Stockholm, dan terkenal dengan universitasnya.

"Semuanya terjadi begitu cepat. Tiba-tiba terdengar tembakan," kata seorang saksi mata kepada saluran TV4 Swedia.

Seorang pria lain mengatakan bahwa dia sedang memasak di rumah ketika mendengar "dua tembakan yang terdengar seperti kembang api" meledak di luar di jalan.

Dia mengatakan kepada televisi Swedia bahwa dia "sangat terkejut dan takut" dan tak lama kemudian " polisi dan ambulans" mulai memblokir jalan dan memberi tahu orang-orang untuk mundur.

Layanan kereta api sempat dihentikan di area tersebut untuk mencegah pelaku memanfaatkannya agar bisa melarikan diri, kata Klarin, tetapi layanan tersebut kini telah kembali beroperasi.

Petugas polisi telah mendatangi rumah-rumah untuk mencari informasi saksi lebih lanjut.

Sementara itu, Menteri Kehakiman Gunnar Strömmer menggambarkan insiden tersebut kepada TV4 sebagai "tindakan kekerasan yang brutal".

Dalam pembaruan di situs web mereka, polisi Swedia mengakui adanya "kekhawatiran di antara masyarakat" menjelang perayaan Walpurgis mendatang, tetapi penilaian awal mereka adalah bahwa ini adalah "insiden yang terisolasi" dan "tidak membahayakan masyarakat".

Negara Nordik tersebut telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk mengendalikan penembakan dan pemboman yang terkait dengan balas dendam antara geng kriminal yang bersaing.

Salah satu korban dalam insiden ini sedang diselidiki atas dugaan serangan yang direncanakan terhadap seorang kerabat seorang pemimpin geng, penyiar nasional Swedia SVT melaporkan.

Pelaku sering kali adalah remaja yang disewa sebagai pembunuh bayaran karena mereka berusia di bawah 15 tahun, usia pertanggungjawaban pidana di Swedia.

Polisi Swedia mengatakan pada Januari bahwa jumlah penembakan telah menurun pada 2024 untuk tahun kedua berturut-turut, dengan 296 penembakan – penurunan sebesar 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada Februari, 10 orang tewas dalam penembakan di sebuah pusat pendidikan orang dewasa di kota Orebro, Swedia.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |