TNI Klaim Tewaskan Satu Buronan OPM di Puncak Jaya

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - TNI melakukan penindakan terhadap kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menjadi buron di Kampung Kalome, Ilamobrawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Sabtu, 10 Mei 2025. Dalam penindakan itu, satu anggota OPM, Nekison alias Bumi Walo Enumbi dinyatakan tewas.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan Bumi Walo sempat mencoba melarikan diri. "Sehingga ditembak, dilumpuhkan, dan mengakibatkan meninggal," kata Candra saat dihubungi pada Ahad, 11 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berujar, jasad Bumi Walo Enumbi telah diserahkan ke pihak aparat dan keluarga. Saat penindakan, pasukan tentara turut mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya pistol, tiga unit gawai, 100 busur panah, parang, kampak, bendera bintang kejora, hingga dokumen OPM.

Candra mengatakan, Bumi Walo Enumbi merupakan satu dari sejumlah kelompok OPM yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Menurut dia, OPM yang telah lama menjadi buron itu terlibat dalam aksi penembakan yang menewaskan warga sipil serta TNI-Polri pada 2024 hingga 2025. "Dia telah banyak melakukan aksi penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan," ujarnya.

Adapun Nekison alias Bumi Walo Enumbi telah masuk dalam DPO Polres Puncak Jaya tertanggal 25 April 2024. Dia diketahui terlibat dalam sejumlah aksi penembakan yang menewaskan anggota Polsek Puncak Jaya dan purnawirawan Polri pada 7 April 2025. Pimpinan OPM wilayah Yambi ini juga terlibat dalam penembakan terhadap tukang ojek pada 2024.

Dalam keterangan terpisah, Komandan Satgas Media Koops TNI Habema Letnan Kolonel Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan, penindakan terhadap gerombolan OPM ini dilakukan secara terukur dan akurat. Dia berujar, penindakan ini bentuk komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata.

Menurut Iwan, tindakan OPM tak hanya menyasar ke aparat keamanan, melainkan juga ke masyarakat sipil. Salah satunya, kata dia, dengan melakukan propaganda di media sosial untuk merusak integritas demokrasi dan memperburuk situasi di Papua. 

"Hal ini mengganggu stabilitas dan memperlambat pembangunan di Papua Tengah," ucapnya. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tak mudah terpengaruh oleh informasi yang disebarkan oleh OPM.

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Sebby Sambom belum dapat dihubungi untuk mengkonfirmasi penindakan yang menewaskan anggotanya tersebut. Pesan yang ditujukan ke nomor WhatsApp-nya hanya menunjukkan centang satu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |