TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin diawali dari berita Cina yang mengancam negara lain yang kompromi dengan Trump. Cina memberi peringatan keras ke negara-negara tersebut.
Berita lainnya dari top 3 dunia adalah pemilihan paus baru usai Paus Fransiskus meninggal. Proses pemilihan akan dimulai tak lama lagi. Terakhir adalah berita tentang Elon Musk yang mundur perlahan dari pemerintahan Donald Trump karena kinerja Tesla. Berikut selengkapnya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mengapa Cina Ancam Negara yang Berkompromi dengan Trump?
Cina tak ingin kalah gertak dalam perang dagang melawan Amerika Serikat. Baru-baru ini, mereka mengeluarkan peringatan keras terhadap negara-negara yang sedang mempertimbangkan kesepakatan dagang dengan AS yang dapat merugikan kepentingan Beijing.
Tindakan ini diambil sebagai tanggapan atas laporan bahwa pemerintahan Donald Trump menekan negara-negara lain untuk mengecualikan Cina dari kesepakatan perdagangan. Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan Cina, Senin, 21 April 2025, seperti dikutip Al Jazeera, menyatakan bahwa Beijing "akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan timbal balik" terhadap negara mana pun yang berpihak pada AS.
Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, mencatat bahwa hampir 50 negara telah mengupayakan negosiasi untuk menghindari hukuman baru ini, yang mengancam pasar ekspor mereka di AS.
Apa yang ada di balik pernyataan diplomatik terbaru Cina ini? Seberapa besar pengaruh yang dimiliki Cina dalam perdagangan global?
Mengapa Cina Mengancam?
Peringatan dari Cina muncul di tengah rencana AS untuk menekan negara-negara agar membatasi perdagangan dengan Cina untuk menghindari tarif baru yang besar yang diumumkan awal bulan ini oleh Presiden Donald Trump.
Simak di sini selengkapnya.
2. Proses Pemilihan Paus Baru yang Perlu Diketahui
Dalam hierarki tertinggi Gereja Katolik, jabatan Paus menempati posisi paling puncak. Gelar ini bukan hanya sekadar simbol spiritual, melainkan juga otoritas politik dalam skala negara karena Paus juga menjabat sebagai kepala negara Vatikan.
Dalam berbagai bahasa, gelar ini memiliki sebutan berbeda, antara lain "Papa Francesco" dalam bahasa Italia, "Papa" dalam Latin, "Pappas" dalam Yunani, dan dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "Paus".
Sebutan “Paus” di Indonesia diyakini berasal dari pengaruh Belanda saat masa kolonial. Dalam bahasa Belanda, pemimpin Gereja Katolik disebut “De Paus”. Kata ini kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal menjadi “paus” dan istilah tersebut bertahan hingga kini sebagai istilah resmi.
Dikutip dari laman Vatican City Tour, Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April 2025, merupakan Paus ke-266. Ia menjadi paus pertama dari Amerika Latin dan dari ordo Serikat Yesus (Yesuit) serta dikenal karena kerendahan hatinya, penekanan pada belas kasihan Tuhan, visibilitas internasional sebagai paus, kepedulian terhadap orang miskin, dan pertimbangan terhadap isu-isu modern seperti krisis pengungsi dan perubahan iklim.
Baca di sini selengkapnya.
3. Elon Musk Mundur Teratur dari Pemerintahan Trump, Alasannya?
Taipan Elon Musk menyatakan akan mundur perlahan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Ia akan mencurahkan lebih banyak perhatiannya untuk menjalankan perusahaannya, Tesla. Sejak bergabung di pemerintahan Trump, Tesla mengalami penurunan tajam dalam penjualan dan pendapatan untuk kuartal pertama tahun ini.
Total pendapatan Tesla dari penjualan mobil anjlok 20 persen dan laba bersih turun drastis hingga 71 persen selama kuartal pertama tahun 2025. Dalam rapat melalui telepon dengan para investor, Elon Musk mengatakan mulai bulan depan akan mengalokasikan lebih banyak waktunya untuk Tesla. Ia hanya menghabiskan satu atau dua hari untuk urusan pemerintahan, selama Presiden Trump menginginkannya.
Musk tidak secara langsung membahas dampak keterlibatannya di pemerintahan Trump terhadap kinerja Tesla. Musk mempelopori pemangkasan tajam tenaga kerja federal dan menyebarkan tim data DOGE-nya ke seluruh pemerintahan. "Ada beberapa reaksi keras selama saya bekerja di pemerintahan dengan DOGE," kata Elon Musk seperti dilansir dari Politico.
Simak selengkapnya di sini.