TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin adalah Israel masih menyelidiki penyebab kebakaran di Israel. Diduga penyebab kebakaran adalah ada unsur kesengajaan.
Berita top 3 dunia lainnya adalah pesawat jatuh di rawa penuh buaya di Bolivia hingga
1. Penyebab Kebakaran di Israel Masih Diselidiki, Ada Dugaan Disengaja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah berlangsung selama 30 jam sejak Rabu, 30 April 2025, kebakaran di Israel, antara lain kebakaran hutan besar-besaran akhirnya berhasil dikendalikan pada Kamis, 1 Mei 2025 waktu setempat.
Sementara itu, penyebab kebakaran masih terus diselidiki dengan adanya dugaan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh kesengajaan.
Adapun Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengumumkan telah berhasil mengendalikan kebakaran besar yang terjadi di Yerusalem Hills sejak Rabu, menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN dan Channel 12.
Menurut laporan The Independent, Lembaga Dana Nasional Yahudi yang mengelola hutan di Israel menyebut bahwa meski sebagian besar titik api utama kini sudah berhasil dikendalikan, upaya pemadaman masih terus dilakukan untuk mengatasi sisa-sisa titik api yang masih menyala. Di sisi lain, Perintah evakuasi telah dicabut, dan jalan-jalan utama — termasuk rute utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem — kini telah dibuka kembali.
Simak di sini selengkapnya.
2. Kronologi Jatuhnya Pesawat di Rawa Penuh Buaya, 5 Orang Selamat
Sebuah pesawat kecil jatuh di rawa yang dipenuhi buaya di hutan Amazon di Bolivia. Beruntung, lima penumpang selamat setelah terdampar selama 36 jam.
Semua orang di dalam pesawat yaitu tiga wanita, seorang anak, dan pilot berusia 29 tahun, diselamatkan dari lokasi kejadian. "Pesawat dalam kondisi terbalik namun sangat baik," kata Wilson Ávila, direktur pusat operasi darurat di wilayah Beni yang dilansir dari Al Jazeera.
Pesawat bermesin tunggal itu terbang dari kota Baures ke kota Trinidad di utara-tengah, sekitar 180 kilometer jauhnya, ketika mengalami masalah. Andrés Velarde, pilot berusia 29 tahun, mengatakan kepada media lokal, bahwa pesawat mulai kehilangan ketinggian. Dia terpaksa melakukan pendaratan darurat di rawa dekat laguna. Velarde masih dirawat di rumah sakit.
Kelima orang itu mendapati diri mereka dikelilingi oleh buaya yang hanya berjarak tiga meter. Velarde menambahkan bahwa ia yakin minyak tanah yang bocor dari pesawat mungkin telah menghalangi para predator itu. Ia juga mengatakan mereka melihat seekor anaconda di perairan yang keruh.
Untuk makanan, mereka bertahan hidup dengan tepung singkong lokal yang dibawa salah satu penumpang. “Kami tidak bisa minum air dan tidak bisa pergi ke mana pun karena buaya,” kata Velarde.
Baca di sini selengkapnya.
3. Presiden Claudia Berani Tolak Rencana Trump Kirim Tentara ke Meksiko
Rencana Presiden AS Donald Trump mengirimkan tentara ke Meksiko terancam gagal. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum tegas menolak keinginan Trump itu. Trump semula ingin mengirim tentara AS ke Meksiko guna membantu memerangi perdagangan narkoba.
Sheinbaum mengatakan pada Sabtu, 3 Mei 2025, Trump telah bertanya kepadanya melalui panggilan telepon. Trump mengatakan ingin membantu memerangi kejahatan terorganisir dan menyarankan pengiriman pasukan AS ke Meksiko.
Namun Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa dia menolak tawaran itu. “Kami tidak akan pernah menerima kehadiran tentara Amerika Serikat di wilayah kami,” ujar Sheinbaum.
“Saya katakan kepadanya, Tidak, Presiden Trump, wilayah kami tidak dapat diganggu gugat, kedaulatan kami tidak dapat diganggu gugat, kedaulatan kami tidak untuk dijual,” kata Sheinbaum.
Komentarnya muncul sehari setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump menekan Meksiko untuk mengizinkan keterlibatan militer AS dalam perang melawan kartel narkoba. Mengutip sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut, media berita tersebut mengatakan ketegangan meningkat selama panggilan telepon pada tanggal 16 April 2025 antara kedua pemimpin tersebut. Trump mendesak Sheinbaum agar mengizinkan angkatan bersenjata AS mengambil peran utama dalam memerangi geng narkoba Meksiko yang memproduksi dan menyelundupkan fentanil ke AS.
Lihat di sini selengkapnya.