Alumni Tempo Saling Berbagi Cerita saat Reuni: Keriuhan Setelah Deadline hingga Susah Cari Iklan

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 orang alumni Tempo Group hadir dalam Reuni dan Halal Bihalal TEMPO di Auditorium Djajusman London School Public Relation (LSPR), Jakarta Pusat, Ahad, 4 Mei 2025. Para alumni Tempo Group itu terdiri dari divisi redaksi dan non-redaksi yang berasal dari angkatan pertama, pada 1971 hingga 2000-an.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angkatan pertama yang hadir dalam reuni tersebut di antaranya Harjoko Trisnadi dan Putu Wijaya. Pendiri Tempo, Goenawan Mohamad atau GM, absen karena sakit. “Sebelumnya GM sudah konfirmasi akan hadir, tapi ternyata tidak jadi datang karena sakit,” kata Ketua Panitia Tuti Savitri dalam keterangan tertulis pada Senin, 5 Mei 2025.  

Dua orang mantan Pemimpin Redaksi Tempo, Bambang Harymurti (BHM) dan Wahyu Muryadi (WMU), juga hadir. Para eks pemred Tempo itu pun berbagi kisah saat masih menggeluti pekerjaan mereka sebagai jurnalis. 

Wahyu Muryadi, misalnya. Ia bercerita pernah lupa membawa paspor saat menyeberang dari Batam, Kepulauan Riau, ke Singapura. Kolega Wahyu pun terbahak karena ia akhirnya meminta pemilik indekosnya untuk mengirimkan paspor ke Batam. “Karena saya tak mungkin balik lagi ke Jakarta” ujarnya. 

Bambang Harymurti pun setali tiga uang. Dia berbagi cerita tentang suasana kantor redaksi Tempo pada masa awal berdiri di Kawasan Senen, Jakarta Pusat. Menurut dia, setelah tenggat tulisan selesai atau deadline, kantor menjadi riuh. 

“Saat Mas GM datang ke ruang redaksi, ia mengacungkan pistol-pistolan. Jadilah kantor seperti taman kanak-kanak, semua main pistol-pistolan,” kata Bambang. 

Sedangkan Putu Wijaya berkisah soal kemampuan menulisnya yang semakin terasah sejak bergabung dengan Tempo. Menurut dia, Tempo merupakan tempat belajar bagi para penulis. “Karena Tempo pula saya mampu melahirkan karya sastra dan buku,” kata Putu Wijaya, jurnalis senior Tempo yang hadir dengan kursi roda itu. 

Tak hanya awak redaksi, alumni non-redaksi pun berbagi kenangan. Harjoko Trisnadi, salah seorang alumni senior divisi non-redaksi, berkisah tentang pasang surut perjalanan Tempo. Lalu Nita Pasaribu, misalnya, bercerita tentang susahnya mencari iklan.

Selebihnya, beberapa orang alumni ada yang membaca puisi dan mendendangkan lagu serta menari. Suasana bertambah seru ketika beberapa orang alumni naik ke pentas dan berjoget bersama.

Puncaknya, hampir semua alumni yang hadir menari bersama, flashmob dipandu oleh penari dari Komoenitas Makara, Indonesiana Ayuningtyas Wicaksono. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |