Apa Teknologi Vaksin TBC yang Ditawarkan Bill Gates

19 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan vaksin tuberkulosis (TBC) saat ini tengah mengalami kemajuan signifikan seiring dengan pelaksanaan uji klinis tahap lanjut yang melibatkan Indonesia sebagai salah satu lokasi riset internasional. Vaksin yang sedang diuji ini merupakan kandidat vaksin baru bernama M72/AS01E, yang dikembangkan dengan pendanaan dari filantropis asal Amerika Serikat sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, melalui yayasannya yang selama ini dikenal aktif dalam riset kesehatan global.

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan bahwa vaksin M72 saat ini berada dalam fase penelitian klinis tahap ketiga, yang merupakan tahapan lanjutan untuk menilai efektivitas dan keamanan vaksin pada populasi yang lebih besar dan beragam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Uji klinis tersebut dilakukan secara paralel di lima negara dengan beban penyakit TBC yang tinggi, yaitu Afrika Selatan, Kenya, Malawi, Zambia, dan Indonesia. Negara-negara ini dipilih karena mewakili wilayah dengan prevalensi kasus TBC yang cukup tinggi.

Tjandra juga menjelaskan bahwa vaksin TBC yang masih digunakan hingga kini, yaitu BCG (Bacillus Calmette-Guérin), pertama kali dikembangkan pada tahun 1921. Vaksin tersebut efektif jika diberikan pada masa kanak-kanak, namun tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap TBC pada orang dewasa, terutama untuk mencegah penularan aktif. Oleh karena itu, kebutuhan akan vaksin baru yang lebih efektif dan relevan dengan tantangan kesehatan saat ini dinilai mendesak.

“Jadi sudah amat patut dibuat vaksin baru yang jauh lebih efektif. Dengan perkembangan pembuatan vaksin Covid-19 dan juga teknologi mutakhir kini, maka memang kemungkinan menemukan vaksin TB baru menjadi lebih besar,” ujar Tjandra.

Dibandingkan dengan vaksin BCG, kandidat vaksin M72/AS01E dirancang menggunakan pendekatan teknologi imunologi terbaru yang memungkinkan peningkatan respons imun terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis. Vaksin ini dikembangkan untuk memberikan perlindungan khusus bagi orang dewasa dengan infeksi TB laten, yaitu individu yang terinfeksi bakteri TBC namun belum menunjukkan gejala aktif, terutama mereka yang tidak terinfeksi HIV.

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu lokasi penting untuk uji coba vaksin tersebut, sebagaimana disampaikannya saat menerima kunjungan Bill Gates dan sejumlah pengusaha Indonesia di Istana Merdeka pada 7 Mei 2025 lalu. “Beliau sedang kembangkan vaksin TBC, untuk dunia, Indonesia akan jadi salah satu tempat yang akan diuji coba,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo menggarisbawahi bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan jumlah kematian yang mencapai hampir 100.000 jiwa setiap tahun. Oleh karena itu, ia menyambut positif keterlibatan Indonesia dalam proyek uji coba ini sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi beban penyakit TBC.

Bill Gates menegaskan bahwa dunia membutuhkan vaksin TBC yang baru dan efektif, dan dirinya secara khusus menaruh perhatian pada tingginya kasus TBC di Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa uji coba terhadap vaksin yang sedang dikembangkannya telah dimulai, termasuk di Indonesia.

“Kami memiliki dua situs uji coba vaksin tersebut di sini, dan itu akan membantu kami mengetahui seberapa efektif vaksin tersebut,” kata Gates.

Terkait dengan pelaksanaan teknis uji coba, Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa seluruh proses pengujian vaksin dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan standar ilmiah internasional.

Ia menyebutkan bahwa kandidat vaksin ini telah melalui berbagai tahap pengujian sebelumnya, termasuk pada hewan, sebelum kemudian memasuki uji klinik fase pertama pada manusia dalam skala kecil (20-50 partisipan), dilanjutkan ke fase kedua dengan partisipan lebih banyak (200-300 orang), dan akhirnya ke fase ketiga yang melibatkan puluhan ribu peserta dari beberapa negara.

“Semua juga diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, serta para ahli vaksin TBC nasional hingga global,” ujar Aji Muhawarman.

Dalam konteks ini, Indonesia berkontribusi dengan melibatkan sebanyak 2.095 partisipan dalam fase ketiga uji klinis, menjadikannya negara dengan jumlah peserta terbanyak ketiga setelah Afrika Selatan dan Kenya. Uji coba dilakukan di berbagai pusat layanan kesehatan dan institusi akademik ternama, seperti RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih Jakarta, RS Universitas Indonesia (RSUI), Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) di Bandung, serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Rekrutmen peserta untuk uji coba ini secara resmi telah selesai pada 16 April 2025.

Eka Yudha Saputra dan Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |