Bahlil Sebut Genjot Lifting Minyak dengan Strategi Tak Lazim

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah akan menggunakan langkah-langkah inovatif dan tidak lazim guna mendorong produksi minyak nasional atau lifting minyak mencapai satu juta barel per hari pada tahun 2028–2029. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan visi swasembada energi nasional.

"Kami dari Kementerian ESDM terpaksa melakukan hal-hal yang di luar kelaziman karena kalau hal-hal yang lazim, rasanya lifting kita akan seperti itu saja," kata Bahlil dalam acara Peresmian Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-49 di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Mei 2025, yang dikutip Antara.

Tiga Pilar Strategi Lifting

Dalam upayanya, Kementerian ESDM mengandalkan tiga strategi utama:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Optimalisasi Teknologi Produksi: Menggunakan teknologi mutakhir seperti enhanced oil recovery (EOR) dan peralihan dari pengeboran vertikal ke horizontal, yang dinilai lebih efektif menguras cadangan minyak yang tersisa.

- Reaktivasi Sumur Idle: Pemerintah akan memanfaatkan kembali sekitar 16 ribu sumur minyak yang selama ini tidak aktif, baik di bawah PT Pertamina maupun kontraktor kerja sama (KKKS).

- Eksplorasi Cekungan Baru: Sebanyak 68 dari 128 cekungan minyak dan gas (migas) di Indonesia masih memiliki potensi besar. Pemerintah berencana melelang 60 wilayah kerja migas baru hingga 2028 untuk membuka pintu investasi dan memperkuat cadangan energi nasional.

Untuk menarik minat investor, pemerintah menyiapkan insentif menarik, termasuk peningkatan bagi hasil migas hingga 50 persen dan internal rate of return (IRR) sebesar 15-17%. Pemerintah juga telah menandatangani kontrak bagi hasil untuk tiga wilayah kerja Kojo, Binaiya, dan Serpang dengan nilai investasi mencapai USD 13,3 juta.

"Kita memberikan satu formulasi sweetener yang ekonomis. Jadi, target negara bisa ditingkatkan liftingnya, para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tidak rugi dan negara juga harus mendapat untung, jadi kita atur win-win (solusi)," kata Bahlil.

Prabowo Tegaskan Swasembada Energi

Prabowo menegaskan pentingnya swasembada energi demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Ia menyebutkan, pengurangan impor minyak akan menghemat ratusan triliun rupiah dan memperkuat ekonomi nasional. “Negara yang mampu mencukupi kebutuhan energi sendiri akan menjadi bangsa yang sangat kuat,” ujarnya dalam peresmian produksi perdana Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna, 16 Mei 2025.

Lapangan minyak tersebut, yang dikelola Medco Energi, menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribu barel per hari dan menjadi proyek pertama dalam sektor lifting minyak di era pemerintahan baru.

Saat ini, lifting minyak nasional masih berada di kisaran 580–690 ribu barel per hari, sementara konsumsi nasional mencapai satu juta barel. Indonesia bahkan mengimpor 58% minyaknya dari Singapura. “Berarti kan kita harus menaikkan kurang lebih sekitar 320 ribu barel. Dan memang untuk menyelesaikan lifting ini butuh fokus, waktu dan kerjanya harus total,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.

Untuk itu, Bahlil menegaskan pentingnya percepatan program peningkatan produksi, termasuk pengembangan 300 sumur yang telah dieksplorasi tetapi belum memiliki rencana pengembangan (PoD).

Selain itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga menyampaikan optimisme pencapaian target lifting 1,61 juta barel setara minyak per hari pada 2025 melalui pengeboran masif, reaktivasi lapangan, dan pemanfaatan teknologi EOR dan IOR.


Nabiila Azzahra, Dani Aswara, dan Hendrik Yaputra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |