Bangkok dan Hanoi jadi Destinasi dengan Penipuan Wisata Tertinggi

TEMPO.CO, Jakarta - Bangkok di Thailand dan Hanoi di Vietnam, dua destinasi wisata paling populer di Asia Tenggara, masuk dalam daftar teratas kota dengan tingkat penipuan perjalanan tertinggi, menurut sebuah studi baru oleh Mastercard Economics Institute, yang dikutip oleh CNBC. Kedua kota itu masing-masing berada di  posisi kedua dan keempat, adapun peringkat pertama adalah Cancun di Meksiko dan ketiga Dhaka, Bangladesh. 

Menurut studi tersebut, penipuan perjalanan yang terjadi di masing-masing kota berbeda. Di Bangkok, layanan taksi dan penyewaan mobil menyumbang 48 persen dari kasus penipuan yang dilaporkan. Keduanya menjadi sumber penipuan paling umum yang menargetkan wisatawan, menurut laporan itu.

Mastercard mencatat bahwa industri perjalanan merupakan salah satu sektor yang paling rentan terhadap penipuan. Tahun lalu, terjadi peningkatan penipuan mencapai 18 persen selama puncak musim panas dan 28 persen pada puncak musim dingin. Penipuan yang terkait dengan pemesanan agen perjalanan dan perusahaan tur lebih dari empat kali lebih tinggi daripada rata-rata penipuan di industri lain.

"Setelah dibayar, tur mungkin tidak pernah terjadi atau sangat berbeda dari yang dijanjikan," menurut laporan tersebut. 

Menurut data Mastercard, wisatawan melaporkan tingkat penipuan terendah di San Francisco, AS; Dublin, Irlandia; Seoul, Korea Selatan; Budapest, Hungaria; dan Edinburgh, Skotlandia.

Euromonitor International menempatkan Bangkok sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di dunia pada tahun 2024, dengan rekor 32,4 juta kedatangan. Sementara, Hanoi menerima 6,35 juta wisatawan asing tahun lalu, naik 34% dari tahun ke tahun. Ibu kota Vietnam tersebut menargetkan 30 juta wisatawan tahun ini, termasuk tujuh juta wisatawan asing, menurut Vn Express.