Berpengaruh pada Kesehatan Otak dan Risiko Demensia, Apa Itu Tidur REM?

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan berpendapat tidur lelap dan tidur dengan gerakan mata cepat (Rapid Eye Movement atau REM) sangat berpengaruh terhadap kesehatan otak dan risiko demensia.

Sebuah studi yang diterbitkan baru-baru ini mengenai orang-orang dengan kekurangan tidur lelap dan tidur REM menemukan bahwa otak subjek menunjukkan tanda-tanda atrofi dalam pemindaian MRI 13 hingga 17 tahun setelah kekurangan tersebut diamati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atrofi itu tampak serupa dengan apa yang ditemukan pada tahap awal penyakit Alzheimer. Menurut para ilmuwan, saat tidur otak manusia terus-menerus berputar melalui empat fase yang berbeda.

Apa Itu Tidur REM?

Dilansir dari laman Harvard Health Publishing, tidur REM merupakan bagian dari siklus tidur normal tubuh manusia. Setiap siklus tidur tubuh berlangsung sekitar 80 hingga 100 menit. Sebagian besar dari manusia mengalami empat hingga enam siklus tidur per malam.

Tidur REM adalah tahap tidur di mana sebagian besar mimpi terjadi. Selama tidur REM, detak jantung, tekanan darah, aktivitas otak, dan pernapasan meningkat. Mata bergerak cepat, meskipun tertutup. Otot-otot di lengan dan kaki juga tidak dapat bergerak untuk sementara waktu. Hal ini mencegah Anda memerankan mimpi saat Anda mengalaminya.

Pola Tidur REM

Sama seperti pola tidur secara keseluruhan, kebutuhan tidur REM berubah seiring bertambahnya usia. Bayi baru lahir menghabiskan sekitar setengah waktu tidur mereka dalam tidur REM. Hal ini mulai berkurang sekitar usia enam bulan, dan terus menurun sepanjang masa kanak-kanak dan remaja. 

Pada usia 20 tahun, kebanyakan orang menghabiskan lebih dari 20 persen dari total waktu tidur mereka dalam tidur REM. Pada orang dewasa yang lebih tua, waktu yang dihabiskan dalam tidur REM sedikit berkurang, menjadi sekitar 17 persen pada usia 80 tahun. 

Dikutip dari Cleveland Clinic, siklus REM pertama dari periode tidur biasanya berlangsung paling singkat, sekitar 10 menit. Setiap siklus berikutnya berlangsung lebih lama dari siklus sebelumnya, hingga satu jam.

Manfaat Tidur REM

1. Peningkatan Pembelajaran

Selama tidur REM, otak memangkas sinapsisnya, ruang tempat sel-sel otak berkomunikasi satu sama lain. Hal ini tampaknya meningkatkan daya ingat dan kemampuan memecahkan masalah.

2. Pengaturan Suasana Hati

Tidur REM membantu otak memproses memori emosional, termasuk yang terkait dengan rasa takut.

4. Perkembangan Otak

Tidur REM dianggap membantu perkembangan sistem saraf pusat, yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Itulah salah satu alasan mengapa bayi, terutama bayi baru lahir, membutuhkan begitu banyak tidur REM.

5. Perlindungan terhadap Demensia

Orang yang kurang tidur REM mungkin memiliki risiko lebih besar terkena demensia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology. Para peneliti menemukan bahwa untuk setiap satu persen penurunan tidur REM, ada peningkatan 9 persen dalam risiko demensia.

Tidur REM sangat penting sehingga jika Anda tidak cukup tidur pada suatu malam, tubuh Anda secara alami akan meningkatkannya pada malam berikutnya—Anda akan memasuki tahap ini lebih awal dan bertahan lebih lama. Ini dikenal sebagai rebound REM.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |