Cara Mengadu Langsung kepada Allah saat Ditimpa Kesusahan, Langsung Dijawab Kata Abdul Somad

14 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Ketika seseorang merasa beban hidup begitu berat dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa, agama memberikan jalan paling agung—bercerita langsung kepada Allah SWT.

Namun, bagaimana caranya? Apakah cukup dengan hanya berkata dalam hati? Ataukah ada cara yang lebih khusus dan terhormat?

Pertanyaan itu terjawab dalam ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) yang dikutip dari kanal YouTube @MyInspiration-call. Dalam ceramah tersebut, UAS memberikan penjelasan menyentuh tentang makna berbicara kepada Allah dan cara terbaik untuk melakukannya.

Menurut UAS, cara paling utama dan paling mulia untuk bercerita kepada Allah adalah melalui sholat. Sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Rabb-nya.

"Kalau ingin bercerita dengan Allah maka tegakkanlah sholat," kata UAS.

Dia menegaskan bahwa sholat bukan hanya ritual gerakan, melainkan percakapan yang penuh makna dengan Allah SWT.

UAS menjelaskan bahwa setiap kalimat dalam bacaan sholat mendapat respons langsung dari Allah. Ketika seorang hamba membaca, “Alhamdulillahi rabbil alamin,” maka Allah pun menjawab, “Hamidani Abdi,” yang artinya, “Hambaku sedang memuji Aku.”

Simak Video Pilihan Ini:

Perkenalkan, Tempat Sampah Cerdas Bersensor Gerak Berbentuk Minion

Begini Gambaran 'Percakapan' Tersebut

Kemudian, ketika seorang hamba melanjutkan bacaan, “Ar-Rahmanir-Rahim,” Allah pun berfirman, “Hambaku sedang memuliakan Aku.” Ini menunjukkan bahwa setiap lafadz yang diucapkan memiliki resonansi spiritual yang luar biasa.

Tidak berhenti di situ, saat hamba membaca, “Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta’in,” Allah menjawab, “Saalani Abdi,” yang berarti, “Hambaku sedang meminta kepada-Ku.” Sebuah pengakuan dari Allah bahwa sang hamba sedang benar-benar bergantung hanya kepada-Nya.

Doa dalam sholat mencapai puncaknya saat membaca, “Ihdinas siratal mustaqim.” Menurut UAS, pada saat inilah Allah menjawab, “Wali Abdi ma sa’ala,” yang artinya, “Untuk hamba-Ku, apa yang dia minta pasti Aku beri.”

Dalam penjelasannya, UAS menekankan bahwa sholat yang khusyuk dan penuh kesadaran adalah bentuk komunikasi yang sejati antara manusia dan Tuhan. Bukan sekadar bacaan yang diulang-ulang, melainkan percakapan spiritual yang dalam.

UAS menyampaikan bahwa ketika seseorang benar-benar fokus dalam sholatnya, maka ia sedang berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah. Pikiran, hati, dan ruhnya menyatu dalam satu arah—menuju Sang Pencipta.

"Sesungguhnya ketika orang sedang melaksanakan sholat, mindanya, akalnya, pikirannya sedang fokus, sedang khusyuk," jelas UAS. Inilah yang membuat sholat menjadi media paling efektif untuk mencurahkan segala isi hati kepada Allah.

Lebih dari itu, sholat menjadi cara untuk mengadu tanpa takut dihakimi. Tak seperti manusia yang sering salah paham terhadap curahan hati sesama, Allah Maha Mendengar dan Maha Memahami.

Dalam suasana hening saat sujud, seseorang dapat menyampaikan kegelisahannya, permohonannya, bahkan rasa syukurnya secara jujur dan tulus. Tidak ada perantara, tidak ada jarak.

Jadikan Sholat sebagai Ruang Curhat

UAS mengajak umat Islam untuk menjadikan sholat bukan hanya kewajiban harian, tapi juga ruang curhat yang tulus kepada Allah. Sebab, tidak ada cerita yang sia-sia jika disampaikan kepada-Nya.

Dengan menjadikan sholat sebagai sarana bercerita, seseorang tidak hanya memenuhi rukun Islam, tapi juga merawat hubungan spiritual yang sangat dalam. Hubungan ini yang akan menuntun hati tetap tenang dalam berbagai keadaan.

UAS mengingatkan, jangan sampai sholat menjadi rutinitas kosong. Isilah setiap gerakan dan bacaan dengan kesadaran bahwa Allah sedang menyimak, sedang mendengar, dan sedang membalas.

Dengan memahami makna ini, sholat tidak lagi terasa berat atau membosankan. Justru sebaliknya, menjadi momen yang paling ditunggu, saat-saat paling pribadi dengan Allah SWT.

Ceramah ini mengingatkan kita bahwa Allah bukan hanya tempat meminta, tapi juga tempat terbaik untuk bercerita. Dan sholat adalah jembatan terbaik untuk menyampaikan semuanya.

UAS mengakhiri dengan pesan sederhana namun dalam, jika engkau ingin bercerita tentang hidupmu, ceritakanlah kepada Yang Maha Hidup. Karena hanya Allah yang tidak pernah bosan mendengarkan hamba-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |