TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono mengungkap momen terakhir Paus Fransiskus muncul di hadapan publik. Satu hari sebelum meninggal, Paus muncul sesaat saat peringatan Paskah di balkon Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan pada Ahad, 20 April 2025.
Trias yang hadir di Lapangan Santo Petrus bisa langsung melihat ada yang janggal dari kondisi Paus. "Umat teriak 'Santo Padre, Santo Padre'. Tidak seperti biasanya, Paus tidak mengangkat tangan. Paus sepertinya tidak mampu mengangkat tangan tinggi," kata Trias pada Tempo, Senin malam, 21 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trias menuturkan kondisi fisik Paus terlihat sangat lemah dengan sorot mata yang letih. Menurut kesaksian Trias, Paus sangat irit bicara kala menyapa peziarah dan umat dalam bahasa Italia. "Paus mengatakan selamat Paskah saudara-saudara umat beriman dengan suara yang lirih dan serak."
Seorang uskup juga menggantikan Paus membacakan khotbah. Dalam pembacaan Urbi et Orbi atau berkat untuk kota dan dunia, Paus juga diwakilkan oleh uskup lain. Dalam pesannya, Paus menyerukan perdamaian untuk negara-negara berkonflik seperti di Gaza, Palestina, Israel hingga Yaman. "Beliau menyampaikan bagaimana umat Katolik di Gaza menderita. Pesannya menegaskan bahwa dia adalah Paus perdamaian," kata Trias.
Lalu dengan suara lirih, Trias menyebut Paus langsung mengucap, 'Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus', ia memberkati dengan tangan di bawah.
Setelah pemberian berkat itu, Trias menuturkan umat tidak segera membubarkan diri. Para jemaat menunggu Paus Fransiskus masuk ke mobilnya Jeep warna putih. Saat itu, kata Trias, Paus tidak berdiri seperti biasanya. Trias melihat Paus tetap duduk sambil tersenyum. Dalam situasi itu Paus memberikan berkat pada umat dengan tangan tidak diangkat ke atas.
"Masyarakat di kiri-kanan berusaha mendekat. Yang punya anak diangkat-angkat oleh orang tuanya. Yang sangat menarik, mobil Paus berjalan di arah jalan lorong Conciliazione. Itu saat-saat terakhir untuk ketemu umatnya," ujar Trias. Ia menyampaikan kemunculan terakhir Paus terjadi setelah Misa.
Paus bernama lahir Jose Mario Bergoglio itu tidak mengikuti Misa. Trias mengatakan Paus sempat menerima kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di kediaman pribadinya, Santa Marta, sebelum akhirnya menyapa umat untuk terakhir kalinya.
Paus Fransiskus tutup usia di 88 tahun pada Senin, 21 April 2025 di Casa Santa Marta. Pada pukul 09.45 setempat, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus yang telah menjabat selama 12 tahun itu.
"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ujar Kardinal Farell dilansir dari situs Vatikan, Senin, 21 April 2025.
Paus meninggal setelah pulang dari rumah sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk pemulihan. Kemunculannya di publik pun sangat terbatas di masa pemulihan itu hingga akhirnya wafat sehari setelah Hari Paskah.
Dewi Rina Cahyani berkontribusi pada penulisan artikel ini.