GOOTO.COM, Jakarta - MotoGP akan memberlakukan regulasi baru pada ajang Grand Prix Prancis, yang akan digelar pada Minggu, 11 Mei 2025 di Bugatti Circuit. Perubahan ini merupakan hasil rapat Komisi Grand Prix yang digelar sepanjang Maret hingga April 2025.
Iklan
Komisi tersebut terdiri dari Herve Poncharal (IRTA), Paul Duparc (FIM), Biense Bierma (MSMA) dan Carmelo Ezpeleta (Dorna), serta disaksikan oleh sejumlah pejabat teknis dan pengawas balapan.
Perubahan pertama yang paling mencolok adalah regulasi mengenai prosedur ‘start’, di mana pembalap yang meninggalkan grid karena alasan apapun, harus mengambil start dari pit lane dan melakukan prosesi Double Long Lap Penalty.
Meninggalkan grid yang dimaksud mencakup alasan teknis, seperti mengganti ban, hingga absen dari grid sama sekali. Regulasi tersebut berlaku juga untuk kelas Moto2 dan Moto3.
Langkah ini perlu dilakukan karena sulitnya menentukan apakah pembalap meninggalkan grid karena alasan teknis atau yang lainnya.
“Regulasi baru menyederhanakan aturan untuk semua pihak termasuk fans dan penonton sambil tetap mempertahankan keuntungan bagi pembalap yang telah membuat pilihan ban yang benar,” tulis MotoGP dalam laman resminya.
Selain itu, MotoGP tetap mengizinkan pergantian motor, serta masih memberlakukan batas maksimal 10 pembalap yang boleh memulai ajang dari pit lane, tidak termasuk saat lap pemanasan (Warm Up Lap).
Perubahan berikutnya adalah pemberian kesempatan tes balapan kepada peserta yang sudah cukup lama tidak mengikuti kompetisi. Pembalap yang absen selama tiga ajang berturut-turut, atau tidak berpartisipasi minimal 45 hari, boleh melakukan tes fisik dengan motor MotoGP guna mempersiapkan diri kembali ke lintasan.
“Tes satu hari tersebut harus dilakukan di sirkuit tempat pabrikan diizinkan melakukan pengujian sesuai dengan aturan konsesi dan/atau pilihan sirkuit uji coba (jika berlaku), atau di sirkuit mana pun yang tidak akan menyelenggarakan Grand Prix MotoGP berikutnya setelah uji coba pada musim yang sama,” tambahnya.
Tes ini tidak wajib dan hanya bersifat opsional, serta tidak boleh dilaksanakan dalam waktu 8 minggu sebelum Grand Prix berlangsung di sirkuit yang sama. Pembalap hanya diperbolehkan menggunakan maksimal tiga set ban yang diambil dari alokasi tim pengujian pabrikan.
Selanjutnya, sejumlah pabrikan MotoGP juga bersepakat untuk memberlakukan larangan pengujian pada motor spesifikasi 2027, selama musim 2025 berlangsung. Artinya, pengujian hanya diperbolehkan setelah tanggal 17 November 2025, atau setelah berakhirnya musim balapan.
Lalu pembalap Moto2 dan Moto3 hanya boleh tampil sebanyak tiga kali sebagai wildcard dalam satu musim. Tim juga terkena batasan maksimal tiga alokasi wildcard dalam kurun waktu yang sama.
“Pembalap yang ingin berkompetisi dalam beberapa ajang didorong untuk mencari entri permanen daripada memaksimalkan penampilan wildcard,” tutup pengumuman tersebut.
RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN