TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut, penyebab kemacetan panjang yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pekan lalu karena pelanggaran kapasitas. Macet panjang terjadi selama dua hari, yakni 17 dan 18 April 2025. "Di sana, ada kapasitas terminal yang sebenarnya dilanggar pengelola terminal di pelabuhan. Kalau saya tidak salah, kapasitasnya itu sekitar 65 persen. Pada saat kejadian, kapasitasnya sudah lebih di salah satu terminal," ujar dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 23 April 2025.
Dia membantah kemacetan tersebut terjadi karena pembatasan angkutan barang selama periode Lebaran. Dudy menyebut telah datang langsung ke lokasi dan menemukan kemacetan terjadi hanya di salah satu terminal. "Setelah kemarin saya meninjau, jadi tidak ada kaitannya antara kemacetan yang terjadi di Priok dengan pembatasan kendaraan," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dudy, pembatasan kendaraan telah berakhir pada 7 April 2025, sepekan lebih dari hari saat macet panjang terjadi. "Pembatasan kendaraan kan selesai tanggal 8, malah di lapangan kami sudah ada relaksasi sebenarnya dari tanggal 7. Jadi, dari tanggal 7 sampai ke tanggal 8, ke tanggal kejadian tanggal 17, rentang harinya sudah terlalu jauh," ujar dia.
Dudy menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. "Karena yang di sana itu adalah Pelindo sebagai pemegang konsesi, itu kami serahkan kepada Pelindo untuk melakukan penindakan," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis, 17 April 2025, video yang merekam kemacetan panjang di area Pelabuhan Tanjung Priok ramai beredar di media sosial. Akun Instagram resmi @pelindo_tanjungpriok juga turut membagikan situasi kemacetan yang terjadi hari itu. Tampak antrean kendaraan yang mengular, hingga petugas yang membagikan makanan serta minuman kepada para sopir. "Sejak pagi tadi, ribuan truk memadati area terminal NPCTI 1," demikian kata manajemen Pelindo Regional 2 Tanjung Priok dalam video yang diunggah hari itu.
Manajemen Pelindo juga sempat meminta maaf lantaran macet panjang yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, mengatakan kemacetan disebabkan oleh peningkatan arus barang petikemas.
Dia menyebut, peningkatan arus barang ini terjadi bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan pasca-pembatasan lalu lintas barang. Tak hanya itu, lantaran juga mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada hari Jumat hingga Ahad pekan ini.
Adi memastikan tidak ada hambatan akibat dari error sistem, sehingga terjadi macet. "Permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi. Kemacetan panjang hari ini akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Adi dalam keterangan tertulis pada Kamis.
Dia mengungkapkan, salah satu titik kemacetan yaitu di Terminal NPCT 1. Data milik Pelindo menunjukan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal. Jika biasanya jumlah truk yang masuk tak sampai 2.500 unit, namun hari ini lebih dari 4 ribu unit. "Secara rata–rata, jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk, namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1," tutur Adi.