TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan seluruh pegawai struktural lembaga yang menaungi program makan bergizi gratis itu belum menerima gaji hingga saat ini. “Seluruh struktural badan gizi sampai sekarang belum menerima gaji, jadi ini mengapa penyerapannya di bidang pegawai masih rendah,” kata Dadan saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, pada Selasa, 6 Mei 2025.
Berdasarkan realisasi pagu 2025 sebesar Rp 71 miliar, penyerapan anggaran Badan Gizi Nasional saat ini adalah Rp 2,386 triliun atau baru sekitar 3,36 persen. Adapun pagu belanja pegawai Badan Gizi Nasional adalah Rp 3,525 triliun. Dari total dana itu, penyerapan anggaran untuk pegawai baru mencapai Rp 386 juta atau 0,01 persen dari pagu. “Yang baru kami keluarkan untuk sarjana penggerak pembangunan, ahli gizi, dan akuntan,” kata Dadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dadan memperkirakan pegawai Badan Gizi Nasional baru bisa menerima gaji pada bulan ini atau bulan selanjutnya. “Sehingga nanti pencairan pegawai akan lebih cepat setelah bulan depan,” ujar dia.
Adapun dia menargetkan penyerapan anggaran untuk program makan bergizi gratis sebanyak Rp 116.649.693.148 atau Rp 116,6 triliun pada akhir tahun 2025. “Makan bergizi jika mengikuti mekanisme yang sudah kami rencanakan akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 116,6 triliun,” kata dia.
Dana itu melonjak dari ketetapan awal pemerintah yakni Rp 71 triliun. Menurut Dadan, dana ratusan triliun itu diperlukan untuk mencapai target memberikan layanan kepada 82,9 juta penerima manfaat makan bergizi gratis.
Hingga 5 Mei 2025, Dadan mengatakan penerima manfaat makan bergizi gratis berjumlah 3.506.941 orang. “Sekarang ada Rp 71 triliun, tambahan ada Rp 51 triliun sudah cukup untuk bisa melayani seluruh penerima manfaat sampai Desember,” ujar dia.