TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkap, 94 persen dari bahan baku obat di Indonesia masih diperoleh dari impor. Menurut dia, pengadaan bahan baku obat dari luar negeri ini dapat dikonversi dengan bahan baku obat berbasis alam.
“Saya kira ini bisa dikonversi lewat obat-obat yang berbasis alam,” ujar Taruna Ikrar di Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, Jumat, 2 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taruna Ikrar mengungkap, Indonesia memiliki bahan dasar obat yang berasal dari 30 ribu spesies tumbuhan. Dari jumlah sebesar itu, 17.264 di antaranya telah dipadukan menjadi obat asli Indonesia, 76 naik standar, dan 21 memenuhi Formularium Fitofarmaka—pedoman pengembangan obat asli Indonesia.
“Puskesmas bisa menyosialisasikan sumber kita ini sehingga kekurangan obat bisa dikonversi dengan obat berbasis alam,” ujar dokter spesialis jantung ini.
Lewat rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Taruna Ikrar menyatakan telah meminta agar Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur soal ini segera direvisi agar obat-obat asli Indonesia mendapatkan tempat yang layak.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah menyatakan industri farmasi nasional telah menguasai pasar obat sekitar 89 persen. Tapi 90 persen bahan baktu obat aktif maupun bahan baku penolong yang digunakan industri tersebut ternyata masih harus impor.
Pemerintah pun berupaya melakukan transformasi sistem kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan ketahanan sektor farmasi melalui penggunaan produk lokal, produk farmasi berbasis biologi, vaksin, dan bahan aktif obat.
Sejumlah industri farmasi dalam negeri pun telah menyampaikan komitmennya kepada Kemenperin untuk mengganti penggunaan bahan baku impor dengan bahan baku lokal.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mengambil kebijakan dalam rangka pengembangan industri tersebut. Di antaranya dengan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, pemberian insentif berupa tax holiday dan tax allowance, serta pengembangan industri bahan baku.