Liputan6.com, Cilacap - Sholat merupakan amalan yang pertama kali akan diperiksa oleh Allah SWT di hari kiamat. Jika baik sholat seorang hamba, maka ibadah lainnya akan baik, sedangkan jika rusak sholatnya maka semua amal ibadahnya juga rusak.
Pentingnya sholat, seorang muslim harus berhati-hati dalam sholat serta memperhatikan syarat dan rukunnya agar ibadahnya sah dan diterima Allah SWT.
Berkaitan dengan sholat Ustadz Adi Hidayat (UAH) membeberkan hal penting berkenaan saat seorang hamba melakukan ibadah itu.
UAH membeberkan tanda-tanda saat sholat di mana seorang hamba sedang tidak ada sekat lagi dengan Allah sehingga permintaan apapun kepada-Nya pasti dikabulkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Geger 3 Wisatawan Disengat Ikan Pari di Pantai Widuri Pemalang
Saat Sholat Muncul Rasa Ini
UAH menanyakan perihal kondisi yang dirasakan saat sholat yakni saat sujud merasakan enak dan ketika sujud merasakan nikmat.
“Pernah tidak ada masa-masa ketika sholat enak itu rukuknya, pernah tidak?” tanya UAH kepada para jemaah, dikutip dari tayangan YouTube Short @AlQuranSolusiHidup, Jumat (28/02/2025).
“Pernah tidak sujudnya nikmat, pernah begitu?” kembali UAH bertanya.
UAH membeberkan, jika perasaan-perasaan itu muncul saat sholat yakni enak dan tenang maka ini pertanda bahwa kita melaksanakan sholat dengan khusyuk.
Lebih dalam UAH menjelaskan bahwa saat khusyuk dalam sholat, maka ini juga merupakan pertanda bahwa saat itu sedang tidak ada sekat lagi dengan Allah SWT sehingga permohonan yang kita panjatkan ketika itu akan terkabul.
“Itulah khusyuk. Itu kalau ibu sedang mencapai titik itu kemudian sholat dan minta sesuatu, itu tidak ada sekat yang terhijab dan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa taala,” tandasnya.
Cara Agar Sholat Khusyuk
Menukil NU Online, dalam kaitan antara arti penting shalat dan makna khusyuk, maka kita sebagai hamba Allah harus berusaha agar dapat menjalankan shalat dengan khusyuk. Lantas bagaimana caranya?
Menurut Syekh Izzuddin Syekh Izzuddin bin Abdissalam (wafat 660 H) dalam kitab al-Qawa’id al-Kubra atau yang populer disebut Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, cara khusyuk adalah menggunakan kaidah likulli maqamin maqalun.
Maksudnya, di setiap gerakan, ada bacaan dan penghayatan masing-masing yang harus diseriusi. Syekh Izzuddin menjelaskan:
فإنّ المصلي مأمور إذا قرأ القرآن أن يلاحظ معانيه فإن كان في آية وعيد خافه وإن كان في آية وعد رجاه ولهذا قال سبحانه وتعالى: أَمَنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِداً وَقَائِماً يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ
Artinya: Orang yang shalat diperintahkan menghayati makna setiap ayat al-Qur’an yang dibacanya. Bila saat itu ia membaca ayat tentang ancaman (bagi yang durhaka), maka akan berbuah rasa takut kepada-Nya. Jika ayat yang dibaca mengandung janji pahala kebaikan, maka ia optimis mendapatkannya. Allah berfirman: Apakah orang yang beribadah tengah malam, sujud dan berdiri karena takut (azab) akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya, sama seperti orang yang bermaksiat kepada Allah dengan kekufuran atau maksiat lainnya? (Izzuddin bin Abdissalam, al-Qawa’id al-Kubra, juz I, halaman 353).
Sementara cara agar kita dapat shalat bisa khusyuk di antaranya: P
Pertama, jaga mata dan jaga telinga. Mata dan telinga merupakan pintu utama yang menuju langsung ke dalam hati. Bersikap Ihsan dalam shalat yaitu:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Artinya: (Ihsan adalah) Engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Dia melihatmu.
Kedua, membaca ta'awudz dan surat An-Nas sebelum shalat.
Ketiga, tekad dan keinginan yang kuat. Doa agar Shalat Khusyuk Kita juga perlu membaca doa untuk kekhusyukan shalat sebagai bagian dari usaha:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Artinya: Ya Allah, semoga Engkau memberi pertolongan kepada kami untuk bisa selalu ingat (zikir) kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.
اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا الطُّمَأْنِيْنَةَ وَالْخُشُوْعَ اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا الخُشُوْعَ فِي صَلاَاتِنَا
Artinya: Ya Rabb, anugerahkanlah rasa ketenangan (tumakninah) dan khusyuk dalam shalat kami.
Setelah berusaha maksimal agar bisa shalat dengan khusyuk, namun ternyata kita masih belum bisa fokus, apa yang harus dilakukan? Kita tak perlu berkecil hati dan patah semangat.
Khusyuk memang tidak bisa kita dapatkan secara instan. Perlu latihan yang terus menerus, menyatukan hati dan pikiran. Sehingga nanti hadirnya hati dalam setiap gerakan shalat kita menjadi kebiasaan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul