CANTIKA.COM, Jakarta - Olahraga memang penting buat jaga badan tetap sehat dan bentuk tubuh ideal. Tapi tahu nggak, terlalu rajin juga bisa jadi bumerang? Banyak perempuan, terutama yang lagi semangat ngejar body goals, enggak sadar kalau tubuhnya sebenarnya sedang stres berat karena olahraga berlebihan alias overtraining.
Yup, niatnya mau makin sehat, tapi malah bikin tubuh drop, hormon berantakan, bahkan gampang sakit.
Kalau kamu sering ngerasa begini, bisa jadi tubuhmu lagi minta istirahat. Yuk cek 7 tanda kalau tubuhmu sudah stres karena olahraga terlalu intens!
1. Performa justru menurun, bukan meningkat
Latihan makin keras tapi hasilnya nggak nambah?
Itu tanda klasik overtraining. Tubuhmu nggak sempat pulih, jadi performanya justru menurun.
Kamu mungkin merasa cepat lelah, otot terasa berat, bahkan hal yang dulu terasa ringan sekarang jadi susah banget.
Ingat: progress yang sehat bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling konsisten dan seimbang.
2. Otot terasa nyeri terus dan nggak kunjung pulih
Rasa pegal setelah olahraga itu normal. Tapi kalau sudah lebih dari 2–3 hari dan masih nyeri banget, itu alarm bahaya.
Artinya ototmu belum sempat memperbaiki diri, tapi kamu sudah “maksa” latihan lagi.
Coba kasih waktu buat tubuhmu pulih. Mau hasil maksimal? Pemulihan justru bagian penting dari prosesnya, lho.
3. Tidur nggak nyenyak dan mood berantakan
Pernah ngerasa susah tidur padahal badan capek banget? Bisa jadi karena kortisol (hormon stres) meningkat akibat olahraga berlebihan.
Efeknya: kamu jadi gampang cemas, gampang marah, dan bangun tidur pun tetap terasa lelah.
Kalau sudah begini, coba kurangi intensitas latihan dan tambahkan waktu istirahat. Mental yang tenang = tubuh yang kuat.
4. Tubuh gampang sakit atau cedera
Tiba-tiba flu, radang tenggorokan, atau nyeri sendi yang nggak sembuh-sembuh?
Itu tanda sistem imunmu lagi turun. Olahraga berlebihan bisa bikin daya tahan tubuh melemah, jadi kamu rentan sakit dan cedera.
Tubuh yang sehat itu bukan yang paling kuat di gym, tapi yang paling stabil dan tahan lama.
5. Berat badan turun drastis dan nafsu makan hilang
Olahraga memang bisa bantu menurunkan berat badan, tapi kalau kamu kehilangan bobot secara drastis tanpa sadar, hati-hati.
Tubuh yang stres berat bisa “mengacaukan” sinyal lapar dan kenyang.
Nafsu makan bisa menurun, padahal tubuhmu butuh energi buat pemulihan. Akibatnya, metabolisme malah melambat.
6. Siklus menstruasi jadi nggak teratur
Nah, ini yang paling sering dialami perempuan tapi sering diabaikan.
Kalau kamu mulai telat haid, siklusnya jadi lebih pendek/panjang, atau bahkan berhenti total, jangan anggap sepele.
Olahraga yang terlalu keras tanpa cukup asupan nutrisi bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi.
Tubuhmu lagi bilang, “Aku lelah, beri aku waktu.”
7. Sudah istirahat tapi masih merasa lelah
Kamu sudah skip gym sehari, tapi masih bangun dengan badan berat dan malas? Itu tandanya tubuhmu belum sepenuhnya pulih.
Kalau terus dipaksa, kamu malah makin burnout dan risiko cedera meningkat.
Istirahat bukan tanda kamu lemah, tapi tanda kamu tahu kapan harus berhenti demi kebaikan diri sendiri.
Jadi, apa yang bisa kamu lakukan?
a. Dengarkan tubuhmu. Kalau hari ini terasa berat, nggak apa-apa untuk rehat.
b. Jadwalkan recovery day. Minimal satu sampai dua hari per minggu tanpa latihan intens.
c. Cukupi makan dan tidur. Dua hal ini lebih penting dari yang kamu kira!
d. Perhatikan siklus menstruasi dan mood. Kalau mulai berubah, mungkin waktunya evaluasi rutinitas olahraga.
Olahraga itu penting, tapi bukan berarti harus setiap hari tanpa jeda.
Tubuh yang kuat bukan cuma yang bisa lari jauh atau angkat berat, tapi juga yang tahu kapan harus istirahat. Karena pada akhirnya, self-care bukan cuma soal skincare, tapi juga cara kamu memperlakukan tubuhmu.
Pilihan Editor: Dear Ladies, Ini Penyebab Berat Badan Bertambah saat Menopause
ANTARA | VERYWELL HEALTH | HEALTHLINE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

















































