Orang Punya Sikap seperti Ini Tidak Bakal Diakui Santri oleh Gus Baha, Kok Bisa?

5 hours ago 2

Liputan6.com, Cilacap - Menjadi santri ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

Sebab tidak mudah untuk menjadi santri murid Mbah Moen ini. Terdapat syarat yang haris dipenuhi jika kita ingin diakui menjadi santri Gus Baha.

Dalam sebuah kesempatan ceramahnya, Gus Baha enggan mengakui sebagai santrinya lantaran memiliki sikap atau karakter yang tidak terpuji.

Lantas, karakter buruk apa, sampai-sampai ulama yang menjadi Rais Syuriyah PBNU ini enggan mengakui sebagai murid atau santrinya?

Simak Video Pilihan Ini:

Maling Kambing Apes di Kebumen, Mobil Ditinggal karena Kepater Lumpur

Promosi 1

Santri Miliki Karakter Seperti Ini Tidak Bakal Diakui Santri Gus Baha

Gus Baha mengatakan bahwa syarat agar diakui santri Gus Baha ialah memiliki sifat syukur. Jika sifat ini tidak lagi dilakukan, maka jangan berharap lagi diakui sebagai santrinya.

“Saya itu sampai sekarang berkali-kali bilang ke santri-santri saya,” tegasnya dikutip dari tayangan YouTube Short @takmiralmukmin, Jumat (14/03/2025).

“Kalian kalau masih syukur masih menjadi santri saya, tapi kalau sudah tidak bisa syukur dunia akhirat tidak saya akui santri saya,” tandasnya.

Gus Baha mengatakan bahwa masalah yang kerap dihadapi manusia itu ialah tidak bersyukur.

“Sebab masalah kita itu gampang mengeluh," ujarnya.

Gus Baha menegaskan bahwa kita harus tidak toleransi kepada orang yang suka mengeluh. Gus Baha juga menegaskan bahwa salah satu tradisi yang perlu kita bangun ditengah-tengah masyarakat ialah tradisi syukur.

Gus Baha mengutip ayat Al-Qur'an yang menerangkan bahwa sebab kita mendapatkan azab Allah SWT karena tidak pandai bersyukur.

Pentingnya Syukur

Mengutip /infakyatim.id, banyak orang yang mengira bahwa ujian hanya berupa kesedihan dan kesusahan belaka, namun sebenarnya kesenangan dan harta merupakan bentuk ujian dari Allah juga. Sebagaimana yang telah ditimpakan kepada Firaun, mereka diberikan harta benda dan kekuasaan namun enggan bersyukur sehingga mereka kembali dihinakan kembali oleh Allah dengan sehina-hinanya. 

Namun bagi orang yang pandai bersyukur Allah telah berjanji akan menambahkan nikntnya, sebagaimana Firmannya dalam Al-Quran yang berbunyi “Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan kami tambahkan nikmat Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Sebagaimana dengan Nabi Sulaiman yang diberikan kekuasaan dan pengetahuan yang tinggi, maka ia bersyukur atas nikmat tersebut dan Allah pun meninggikan Nabi Sulaiman dengan derajat yang tinggi. 

Begitulah pentingnya kita untuk bersyukur dalam kehidupan ini, banyak sekali kisah-kisah yang Allah abadikan dalam Al-Quran agar manusia bisa mengambil pelajaran dari hal tersebut. Meskipun kita tidak memiliki harta yang banyak, mobil mewah, rumah mewah, dan lain sebagainya. Namun rasa syukur kita kepada nikmat Allah yaitu sehat, tidak kurang satu apapun dalam fisik kita, masih bisa bernafas, nikmat islam, nikmat melihat, itu semua merupakan hal yang patut kita syukuri. Lalu bagaimana cara kita bersyukur. 

Cara kita bersyukur bisa kita mulai dengan banyak memuji Allah, selalu mentaati perintahnya, dan merealisasi rasa syukur kita dalam tindakan dan perbuatan kita sehari-hari. Jika begitu maka penyakit-penyakit hati akan hilang dari kita, menjadikan kita orang yang cukup, dan Allah akan senantiasa menambahkan nikmatnya kepada kita.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |