Paus Fransiskus di Mata Presiden Palestina dan Petinggi Hamas

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Abbas menyebut kepergian pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu sebagai kehilangan besar, bukan hanya bagi umat Katolik, tapi juga bagi rakyat Palestina yang selama ini mendapat dukungan penuh dari Vatikan.

"Hari ini, kita kehilangan seorang sahabat setia rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah," kata dia seperti yang dikutip dari kantor berita resmi Palestina, Wafa. Abbas menekankan bahwa Paus Fransiskus secara tegas mendukung pengakuan negara Palestina, bahkan mengizinkan pengibaran bendera Palestina di Vatikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abbas menyebut Paus Fransiskus sebagai simbol toleransi, kasih, dan persaudaraan lintas agama. “Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada Vatikan dan kepada seluruh umat atas kehilangan besar ini. Paus Fransiskus adalah simbol toleransi, cinta kasih, dan persaudaraan,” ujarnya.

Sementara pejabat senior Hamas, Basem Naim, memuji ketegasan Paus Fransiskus dalam menentang agresi militer Israel di Gaza. Ia menyebut Paus sebagai “pendukung setia hak-hak sah rakyat Palestina", khususnya dalam menentang perang dan tindakan genosida yang menimpa warga Gaza dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Naim, posisi Paus Fransiskus jauh lebih berani dan tegas dibandingkan para pendahulunya, meski Vatikan sejak lama mendukung solusi dua negara.

Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan, pada Senin, 21 April 2025. Ia sempat menjalani perawatan intensif akibat pneumonia bilateral di Rumah Sakit Agostino Gemelli, Roma. Setelah 38 hari dirawat, Paus kembali ke Vatikan untuk masa pemulihan, namun kesehatannya terus menurun. Pengumuman resmi disampaikan Kardinal Kevin Farrell pada pukul 09.45 waktu setempat.

Sehari sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat menyampaikan pesan Paskah melalui ajudannya. Dalam pidatonya, Paus menggambarkan situasi Gaza sebagai tragedi kemanusiaan yang “tragis dan memalukan”. Ia menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera oleh Hamas, dan penghentian kekerasan di kedua belah pihak.

“Saya menyampaikan kedekatan saya dengan penderitaan rakyat Israel dan Palestina. Saya mendesak semua pihak yang bertikai: hentikan peperangan, bebaskan sandera, dan bantu rakyat yang kelaparan demi masa depan yang damai,” ujar Paus dalam pesan yang dibacakan di Basilika Santo Petrus seperti dilansir dari Channel News Asia

Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |