Pekerja dan Warga di Kawasan Industri Nikel Terkontaminasi Merkuri dan Arsenik

1 day ago 4

TEMPO.CO, Halmahera - Puluhan sampel darah milik pekerja Weda Bay Nickel Industrial Park, dan warga di sekitar kawasan industri nikel yang berlokasi di Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara, itu ditemukan terkontaminasi dua logam berat merkuri dan arsenik hingga melebihi batas aman. Hal tersebut diketahui dari penelitian Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako yang hasilnya diumumkan pada Senin, 26 Mei 2025.

Peneliti Nexus3 Foundation Annisa Maharani mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada Juli 2024 lalu itu mengumpulkan seluruhnya 61 sampel darah. Dari jumlah itu, ada 23 yang menunjukkan kandungan merkuri dan arsenik seluruhnya melebihi ambang batas aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konsentrasi arsenik dalam darah warga dan pekerja tersebut berkisar antara 13,2 hingga 43,7 mikrogram per liter, dengan rata-rata sebesar 22,94 µg/L. Nilai ambang batas arsenik dalam darah adalah 7,5 µg/L.

Sedangkan nilai konsentrasi merkuri yang ditemukan bervariasi antara 9,6 hingga 19,3 µg/L, dengan rata-rata sebesar 12,7 µg/L. Nilai ambang batasnya dalam darah seharusnya adalah hanya 4,3 µg/L.     

Selain dari 15 pekerja, penelitian mengumpulkan sampel darah warga yang berdomisili di Desa Gemaf dan Lelilef. Dari desa yang pertama, penelitinya mendapati 12 sampel teracuni arsenik dan 13 kasus merkuri. Adapun sembilan orang di antaranya menunjukkan kedua kasus kontaminasi arsenik dan merkuri sekaligus.

Secara keseluruhan, warga Desa Gemaf memiliki rata-rata kadar arsenik dan merkuri dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan warga Desa Lelilef dan kelompok kontrol. Kadar nikel dalam darah warga Desa Gemaf juga lebih tinggi dibandingkan warga Desa Lelilef, namun masih di bawah ambang batas amannya. 

Kadar timbal dalam darah warga dari kedua desa tersebut juga relatif serupa. "Sedangkan rata-rata kadar kadmium dalam darah warga Desa Lelilef 1,75 kali lebih tinggi dibandingkan Desa Gemaf, meskipun masih berada di bawah ambang batas aman,” tutur Annisa.  

Dalam darah warga Desa Gemaf juga ditemukan kandungan Talium--yang tidak didapati di warga lainnya, meski masih dalam ambang batas aman.

Lebih lanjut Annisa menjelaskan, pengambilan sampel darah dilakukan di Puskesmas Lelilef, Desa Lelilef, pada 6 Juli 2024 dan di Puskesmas Pembantu Gemaf, Desa Gemaf, pada keesokan harinya. Pengambilan sampel menggunakan paket Toxic Panel yang disediakan oleh Prodia. 

"Sampel darah utuh digunakan untuk menganalisis kadar As (arsen), Cd (kadmium), Pb (timbal), Hg (raksa atau merkuri), dan Tl (talium), sementara sampel serum digunakan untuk menganalisis kadar Ni (nikel)," kata dia. 

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara enggan menanggapi hasil penelitian dampak lanjutan aktivitas industri Nikel di Teluk Weda, Halmahera Tengah, tersebut. Mereka hanya menyatakan belum menerima hasil penelitian yang dilakukan Nexus3 Foundation dan Universitas Tadulako itu. 

“Saya belum tahu, saya masih ada rapat dengan pimpinan. Nanti saja,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, dan Peningkatan Kapasitas yang kini Pelaksana harian Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Utara, Saleh M. Radjiman, saat dihubungi pada Selasa, 27 Mei 2025.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |