Pramono Bahas Wacana Pulau Kucing untuk Hadapi Masalah Hewan Liar

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo membahas rencana pembuatan pulau kucing di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu membicarakan wacana tersebut bersama komunitas pecinta hewan, Animal Defender, pada Jumat, 9 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertemuan antara Pramono bersama komunitas tersebut berlangsung di Balai Kota Jakarta secara tertutup.  Menurut Pramono, Animal Defender mengusulkan pembentukan pulau khusus kucing-kucing. "Itu disambut secara positif oleh pemerintah daerah Jakarta," kata Pramono di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Rabu.

Pramono menilai pembentukan pulau kucing bisa bermanfaat untuk memberikan kesejahteraan bagi kucing-kucing. Selain itu, pulau tersebut juga akan menjadi jawaban atas permasalahan hewan liar di ibu kota.

Menurut Pramono, Pemerintah Provinsi Jakarta saat ini menerima banyak laporan mengenai kucing liar di aplikasi Jakarta Kini atau JAKI. Aplikasi itu berfungsi sebagai portal milik pemerintah Jakarta untuk informasi resmi, melaporkan masalah kota, hingga memanfaatkan berbagai layanan publik.

Pramono menyampaikan banyak permintaan dari warga Jakarta agar kucing-kucing liar disterilisasi. Maka dari itu, kata dia, pulau kucing jadi salah satu solusi untuk menampung dan merawat hewan-hewan liar tersebut.

Selain itu, Pramono berharap pulau kucing di Kabupaten Kepulauan Seribu bisa menjadi tempat tujuan wisata. Dia mencontohkan pulau kucing yang ada di Jepang. "Kalau memang kita putuskan punya pulau kucing seperti di Jepang, maka pertama harus bisa mandiri dan yang kedua harus bisa mendatangkan wisatawan," ucap dia.

Pramono berujar pembuatan pulau kucing akan memerlukan berbagai persiapan. Saat ini, dia belum mengungkapkan kapan pembangunan tersebut akan dimulai. Nantinya, Pramono menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jakarta akan menggandeng pakar-pakar dari berbagai universitas agar proyek tersebut memiliki dasar keilmuan yang kuat dan bisa berkelanjutan.

Adapun pulau kucing di Jepang yang menjadi referensi Pramono berada di Aoshima, Prefektur Ehime. Pulau tersebut bisa diakses dengan kereta dan kapal dari Tokyo dengan perjalanan belasan jam. 

Namun, kucing-kucing ini diperkirakan akan punah dalam beberapa tahun mendatang. Kekhawatiran hilangnya kucing-kucing itu diumumkan dalam sebuah Tweet @aoshima_cat yang dikutip Japan Today, Kamis, 26 September 2024. Dalam unggahan berjudul "Masa Depan Pulau Kucing" itu, disebutkan bahwa jumlah kucing secara bertahap berkurang. 

Sebabnya, sterilisasi dan pengebirian kucing liar yang dilakukan pada Oktober 2018 membuat tidak ada kucing baru di pulau tersebut. Sementara kucing-kucing yang sudah ada akan mati tanpa ada generasi penggantinya. "Kami pikir kucing-kucing itu akan menyeberangi jembatan pelangi (mati) dalam beberapa tahun," demikian tertulis di unggahan itu.


Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |