Puasa Ramadan Bikin Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Jadi Normal, Mitos atau Fakta?

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadan sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah membantu menormalkan kadar gula darah. Namun, benarkah anggapan ini berlaku bagi semua orang?

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik RS EMC Tangerang, Kristina Joy Herlambang, puasa memang bisa berdampak positif pada kadar gula darah, tetapi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.

"Secara umum, puasa bisa membantu mengontrol gula darah, tapi ini sangat tergantung pada kondisi pasien, bagaimana kontrol gula darahnya, serta pola makan selama puasa," jelasnya.

Misalnya, bagi mereka yang berpuasa tetapi saat berbuka mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana, efek positif puasa justru bisa berkurang.

"Kalau berbuka dengan minuman manis yang kandungan gulanya tinggi, makanan bertepung yang rendah serat, serta kurang protein, maka puasa malah bisa memperberat kondisi pasien," tambahnya.

Sebaliknya, jika seseorang berpuasa dengan pola makan yang sehat, dampak baiknya akan lebih terasa, termasuk dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.

"Puasa yang benar, dengan konsumsi makanan tinggi serat, protein cukup, serta bahan makanan segar yang kaya nutrisi, vitamin, dan mineral, tentu akan bermanfaat. Gula darah pun bisa lebih terkontrol," ungkapnya dalam Program Healthy Monday

Apakah Puasa Aman untuk Penderita Gula Darah Tinggi?

Tidak semua penderita gula darah tinggi atau diabetes bisa menjalani puasa dengan aman. Dokter Kristina menekankan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa.

"Kita harus lihat dulu kadar gula darahnya setinggi apa dan bagaimana kontrolnya. Jika HbA1c masih dalam batas aman dan gula darah terkontrol dengan baik, puasa justru bisa memberikan manfaat," katanya.

Namun, bagi pasien yang gula darahnya belum stabil atau masih bergantung pada insulin, diperlukan kehati-hatian ekstra.

"Pada kondisi ini, pengawasan ketat dan konsultasi dengan dokter sangat diperlukan sebelum menjalankan puasa," imbuhnya.

Pilihan Makanan Saat Buka Puasa dan Sahur

Pola makan saat puasa sangat berpengaruh pada kestabilan gula darah. Untuk berbuka, disarankan mengonsumsi minuman yang tidak terlalu manis seperti air putih atau air kelapa. Kurma juga bisa menjadi pilihan karena kandungan nutrisinya yang baik.

"Kurma memang manis, tapi mengandung selenium, zinc, dan serat yang baik untuk tubuh. Saat dikunyah perlahan, kurma bisa meningkatkan gula darah secara bertahap tanpa lonjakan drastis," jelasnya.

Konsumsi Sayuran Segar yang Kaya Serat dan Vitamin

Setelah membatalkan puasa, makanan berikutnya sebaiknya tinggi serat dan tidak digoreng. Sayuran segar sangat disarankan karena kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang membantu menjaga kestabilan gula darah.

"Selain serat, protein dan lemak sehat juga berperan penting. Pilih protein dari bahan alami seperti ikan segar, ayam, atau telur. Hindari makanan olahan dan instan yang tinggi garam dan pengawet," tambahnya.

Pilih Karbohidrat Kompleks

Pemilihan karbohidrat juga perlu diperhatikan. Karbohidrat kompleks lebih disarankan karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.

"Nasi, kentang, dan umbi-umbian baik dikonsumsi selama tidak diolah berlebihan. Jika dikukus atau direbus, manfaatnya masih optimal. Tapi jika sudah diolah menjadi makanan yang terlalu banyak tepung atau gula, efeknya bisa berbeda," pungkasnya.

Dengan memahami pola makan yang tepat selama puasa, manfaat kesehatan yang diharapkan bisa lebih maksimal, termasuk dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |