Liputan6.com, Jakarta - Sebelum Ramadhan, ada satu amalan yang sangat dianjurkan, yakni taubat. Taubat bisa diimplementasikan dengan istighfar permohonan ampunan, dan lebih dianjurkan lagi, sholat taubat.
Ulasan mengenai tata cara sholat taubat sebelum Ramadhan menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (27/2/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah ibadah pengampunan dosa, sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Sementara, artikel ketiga yaitu topik sholat berjamaah. Bagaimana jika tajwid imam sering keliru, apakah boleh memisahkan diri? Diulas tuntas oleh Buya Yahya.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
Polres Pemalang Sediakan Makan Siang Gratis untuk Pelanggar yang Konfirmasi Tepat Waktu setelah Terekam ETLE
1. Tata Cara dan Niat Sholat Taubat sebelum Ramadhan agar Dosa Bersih saat Bulan Suci
Ramadhan merupakan bulan yang mulia dan penuh keberkahan. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan memanfaatkan waktunya dengan beribadah. Pahala ibadah selama Ramadhan akan diganjar berlipat ganda, tak seperti hari biasanya.
Dengan berbagai keistimewaan Ramadhan menjadikan bulan ini paling dinantikan oleh umat Islam. Tak sedikit yang benar-benar memaksimalkan setiap memasuki Ramadhan karena belum tentu akan berjumpa lagi dengan bulan suci di tahun berikutnya.
Sebagai muslim sudah seharusnya mempersiapkan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara persiapan adalah membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan agar saat bulan suci bisa beribadah lebih optimal.
Cara membersihkan diri dari dosa adalah dengan melaksanakan sholat dua rakaat yang kemudian dikenal sholat tobat. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba yang berdosa, lalu dia berwudhu’ dengan baik, kemudian sholat dua rakaat, lalu memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.” (HR. Abu Dawud).
Sholat taubat dilakukan sebagai bentuk permohonan ampunan dosa sekaligus mengungkapkan penyesalan telah berbuat maksiat dan berjanji tidak mengulangi kesalahan serupa.
Menurut Syekh Nawawi dalam kitab Nihâyatuz Zain, sholat tobat dilakukan sebelum seseorang bertobat kepada Allah SWT. Akan tetapi, Syekh Nawawi tetap menganggap sah jika sholat sunnah ini dilaksanakan setelah bertobat.
2. Ada Ibadah Pengampunan Dosa sebelum Puasa, Simak Penjelasan UAH
Puasa adalah ibadah utama di bulan suci Ramadhan. Satu-satunya bulan di mana muslim diwajibkan berpuasa adalah Ramadhan.
Namun, ternyata ada satu ibadah yang memiliki keutamaan besar bahkan sebelum puasa dimulai.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan bahwa sebelum memasuki puasa, ada ibadah malam yang berpotensi menghapus dosa.
"Jangan salah ya, nanti kita mulai puasa. Yang pertama dimulai itu ibadah malam, qiyam, bukan shaum. Jadi jangan terlampau fokus ke puasa saja. Malam itu qiyam, nah qiyam ini ada potensi ampunan dosa," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @nasihatpendek2023, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa qiyamullail memiliki keutamaan yang luar biasa.
Bangun di malam hari untuk beribadah bukan sekadar amalan sunnah, tetapi juga kesempatan besar untuk menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
Jika seseorang melaksanakan qiyamullail dengan benar, ada kemungkinan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT tanpa batas.
3. Tajwid Imam Sering Keliru, Bolehkah Memisahkan Diri Sholat Sendirian? Ini Kata Buya Yahya
Sholat berjamaah memiliki keutamaan lebih unggul dibanding sholat sendirian (munfarid). Perbandingannya 27 derajat lebih besar pahala sholat berjamaah ketimbang munfarid.
Keutamaan sholat berjamaah tersebut termaktub dalam hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar. "Sholat jamaah lebih baik daripada sholat sendirian dengan pahala 27 derajat." [H.R. Al-Bukhari]
Sholat berjamaah dapat terlaksana paling sedikit dua orang, terdiri dari satu imam dan satu makmum. Imam akan memimpin gerakan dan bacaan sholat, sedangkan makmum mengikutinya dari belakang.
Memilih imam sholat tidak boleh sembarangan. Ada kriteria-kriteria imam yang ditetapkan dalam fiqih sholat sehingga sholat berjamaah dapat dilakukan dengan sempurna.
Mengutip NU Online, salah satu kriteria dasar imam sholat adalah fasih membaca Al-Qur’an. Dengan kata lain, seorang imam harus pandai membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid.