Penjelasan Lebaran Berapa Hari Lagi Idul Adha 2025, Lengkap Jadwal Liburnya

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, selalu menantikan datangnya Hari Raya Idul Adha. Pertanyaan yang sering muncul menjelang hari raya ini adalah lebaran berapa hari lagi Idul Adha? Hal ini penting untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan merencanakan kegiatan bersama keluarga.

Pada tanggal 19 Mei 2025, umat Islam mulai bertanya-tanya, Lebaran berapa hari lagi Idul Adha akan tiba? Berdasarkan perhitungan, Idul Adha diperkirakan akan dirayakan dalam waktu kurang lebih 28 hari lagi. Informasi ini penting bagi siapa saja yang ingin merencanakan ibadah kurban, silaturahmi, atau liburan keluarga.

Mengetahui Lebaran berapa hari lagi Idul Adha juga membantu umat Muslim untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual. Momen ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak sedekah, dan mempererat tali persaudaraan. Persiapan yang matang akan membuat perayaan Idul Adha semakin bermakna.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Senin (19/5/2025).

Sapi kurban milik Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat mendadak mati jelang Idul Adha. Diduga sapi berbobot 1 ton itu mati akibat keracunan.

Lebaran Berapa Hari Lagi Idul Adha 2025?

Melansir berbagai sumber, seperti Kementerian Agama RI dan Muhammadiyah, maka lebaran berapa hari lagi Idul Adha 1446 H, diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Kementerian Agama memprediksi 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Dengan demikian, Idul Adha (10 Dzulhijjah) diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun, perlu diingat bahwa ini masih prediksi sementara dan menunggu hasil sidang isbat.

Muhammadiyah juga telah mengumumkan akan merayakan Idul Adha pada tanggal yang sama, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab, sesuai Maklumat PP Muhammadiyah. Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) akan menetapkan tanggal Idul Adha setelah pengamatan hilal.

Penetapan tanggal Idul Adha 2025 sangat penting bagi umat Islam di Indonesia. Tanggal ini menjadi penanda puncak ibadah haji dan pelaksanaan kurban. Memahami prediksi tanggal ini penting untuk persiapan spiritual dan praktis, termasuk merencanakan aktivitas selama libur panjang.

Selain itu, berdasarkan Kalender Hijriah Kementerian Agama, lebaran berapa hari lagi Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada 6 Juni 2025. Kalender ini menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada 28 Mei 2025, sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha diperkirakan terjadi pada 6 Juni 2025.

Meskipun sudah ada prediksi, penentuan tanggal pastinya masih menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama. Sidang isbat ini biasanya dilakukan beberapa waktu sebelum hari raya Idul Adha tiba.

Apakah Lebaran Idul Adha Pemerintah dan Muhammadiyah Sama?

Melansir dari berbagai sumber, baik Kementerian Agama RI maupun Muhammadiyah memprediksi Idul Adha 2025 jatuh pada tanggal 6 Juni 2025. Kementerian Agama berdasarkan perhitungan hisab dan rukyat, sementara Muhammadiyah berdasarkan metode hisab.

Meskipun prediksi sama, penetapan resmi pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat yang mempertimbangkan rukyatul hilal. Hal ini penting untuk memastikan penampakan hilal sebagai penanda awal bulan Dzulhijjah.

Perbedaan metode perhitungan antara hisab dan rukyat seringkali menjadi penyebab perbedaan penetapan tanggal Idul Adha. Metode hisab menggunakan perhitungan astronomis, sementara rukyat mengandalkan pengamatan langsung hilal.

Meskipun prediksi menunjukkan kesamaan tanggal, umat Muslim tetap menunggu pengumuman resmi dari pemerintah setelah sidang isbat. Penetapan resmi ini penting untuk memastikan keseragaman dalam perayaan Idul Adha di Indonesia.

Berikut rinciannya:

  1. Kementerian Agama memprediksi Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025.
  2. Muhammadiyah menetapkan Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025.
  3. NU memprediksi Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025, menunggu konfirmasi sidang isbat.
  4. Penetapan resmi menunggu hasil sidang isbat pemerintah.

Prediksi Idul Adha 2025 di Arab Saudi

Berdasarkan prediksi awal, Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi pada tahun 2025 diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun, ini masih merupakan prediksi berdasarkan perhitungan kalender Hijriah. Patokan utama penetapan Idul Adha adalah wukuf di Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Idul Adha sendiri dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Mayoritas ulama mazhab berpendapat bahwa wukuf di Arafah dimulai sejak tergelincirnya (zawal) matahari pada 9 Dzulhijjah hingga munculnya fajar pada 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha). Pendapat ini dianut oleh mazhab Hanafi, Syafi'i, dan Maliki. Hal ini dijelaskan dalam kitab Al-Fiqh 'ala al-Madzahib al-Khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah, yang diterjemahkan oleh Masykur AB dan kawan-kawan. Wukuf di Arafah menjadi puncak ibadah haji, sementara Idul Adha adalah hari raya yang dirayakan sehari setelahnya.

Jika demikian, prediksi 6 Juni 2025 didasarkan pada perhitungan kalender Hijriah yang menempatkan tanggal 9 Dzulhijjah pada tanggal 5 Juni 2025, mengutip Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2025 terbitan Kementerian Agama RI.

Sejarah penetapan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah berkaitan erat dengan peristiwa kurban Nabi Ibrahim AS. Pada tanggal ini, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bukti ketaatan dan keimanan. Namun, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor kambing sebagai kurban. Peristiwa ini menjadi simbol pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Penetapan tanggal Idul Adha di Arab Saudi juga resmi dilakukan setelah dilakukan rukyatul hilal (pengamatan hilal) oleh otoritas keagamaan di Arab Saudi. Hasil rukyatul hilal ini akan menentukan awal bulan Dzulhijjah, dan dengan demikian, menentukan tanggal pasti Idul Adha. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi untuk informasi yang akurat dan terbaru.

Meskipun beberapa sumber menyebutkan tanggal 6 Juni 2025, kemungkinan tanggal tersebut bisa berubah tergantung hasil rukyatul hilal. Beberapa sumber juga menyebutkan kemungkinan Idul Adha jatuh pada tanggal 7 Juni 2025 jika hilal tidak terlihat pada tanggal yang seharusnya. Perbedaan ini disebabkan oleh metode penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah, yang menggabungkan perhitungan astronomi (hisab) dan pengamatan bulan (rukyat).

Libur Lebaran Idul Adha 2025

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama Idul Adha 2025. Jumat, 6 Juni 2025, ditetapkan sebagai libur nasional Idul Adha 1446 H. Selain itu, Senin, 9 Juni 2025, ditetapkan sebagai cuti bersama Idul Adha.

Libur panjang Idul Adha 2025 memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan hari raya dengan lebih khusyuk dan bersama keluarga. Libur ini juga memberikan waktu untuk mempersiapkan berbagai hal terkait Idul Adha, seperti pelaksanaan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban.

Pemerintah menetapkan libur ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merayakan Idul Adha dengan tenang dan damai.

Berikut rincian libur dan cuti bersama Idul Adha 2025:

  1. Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional Idul Adha.
  2. Sabtu-Minggu, 7-8 Juni 2025: Libur Akhir Pekan.
  3. Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama Idul Adha.
  4. Total Libur: Empat hari (Jumat-Senin).

SKB 3 Menteri tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Keputusan ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat mengenai jadwal libur nasional dan cuti bersama, sehingga memudahkan perencanaan kegiatan selama periode tersebut.

Waktu Sholat Idul Adha Jam Segini

Sholat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan lebih awal setelah matahari terbit. Rasulullah SAW sendiri mengajarkan untuk menyegerakan sholat Idul Adha agar memperluas waktu untuk menyembelih hewan kurban. Di Indonesia, khususnya Jakarta, sholat Idul Adha umumnya dilaksanakan sekitar pukul 06.30 WIB. Hal ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Menyegerakan sholat Idul Adha memungkinkan umat Islam untuk segera melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Ketentuan waktu sholat Idul Adha ini penting dipahami agar ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan syariat, dilansir dari buku Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus oleh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahaf Al-Qahthani.

Sholat Idul Adha jam berapa? Dilaksanakan pada waktu Duha, yaitu ketika matahari sudah terbit dan naik setinggi tombak, atau kurang lebih 7 hasta dari ufuk. Di Indonesia, khususnya Jakarta dan kota-kota besar lainnya, sholat Idul Adha umumnya digelar sekitar pukul 06.30 WIB. Namun waktu pastinya bisa sedikit berbeda tergantung lokasi dan kondisi geografis setempat.

Melansir dari buku Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus oleh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahaf Al-Qahthani, hadits riwayat Abu Dawud dari Yazid bin Hurmuz menyebutkan bahwa para sahabat Nabi SAW pernah ditegur oleh Abdullah bin Bisyr karena mengakhirkan sholat Idul Adha hingga masuk waktu tasbih.

Menurut Ibnu Hajar, waktu tasbih adalah waktu dimulainya sholat Duha, yaitu saat matahari sudah naik kurang lebih setinggi tombak. Sementara itu, berdasarkan penjelasan Ibnu Qudamah dalam Al-Kafi, sholat Idul Adha jam berapa masih boleh dilakukan hingga matahari tergelincir atau masuk waktu Zuhur. Artinya, jika umat Islam terlambat melaksanakan sholat Idul Adha di awal waktu Duha, ada kelonggaran waktu hingga masuk waktu sholat Zuhur.

وَعَنْ جُنْدَبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَحَلِّي ﷺ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ يُصَلِّي الْفِطْرَ وَالشَّمْسُ عَلَى قَيْدِ رُمُحَيْنِ، وَالْأَضْحَى عَلَى فَيْدِ رُمْح

Artinya: "Dari Jundab bin Abdillah Al-Bajali radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sholat (Idul) Fitri saat matahari setinggi dua tombak, dan sholat (Idul) Adha saat (matahari) setinggi satu tombak." (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani)

Dalam hadits lain riwayat Ibnu Majah dan Al-Baihaqi, dijelaskan alasan Nabi SAW menyegerakan sholat Idul Adha:

عَنْ عَلِيٍّ، قَالَ: كَانَ مِنْ سُنَّةِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِذَا فَرَغَ مِنْ صَلَاةِ الْعِيدِ أَنْ يَنْحَرَ النُّسُكَ قَبْلَ أَنْ يُخَطِّبَ، ثُمَّ يَقُومَ خَطِيبًا بَعْدَ ذَلِكَ

Artinya: "Dari Ali radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Termasuk sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila telah selesai sholat Id, beliau menyembelih kurban sebelum menyampaikan khutbah, kemudian setelah itu beliau berdiri dan berkhutbah." (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |