Liputan6.com, Jakarta - Selain sholat fardhu, umat Islam dianjurkan memperbanyak sholat sunnah. Ada banyak sholat sunnah yang dapat diamalkan dan masing-masing amalan tersebut memiliki keutamaannya tersendiri.
Salah satu sholat sunnah yang sering dilakukan Rasulullah SAW adalah sholat Rawatib. Sholat Rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu. Salah satu keutamaan sholat Rawatib adalah dapat menyempurnakan sholat wajib yang lima waktu.
إن فريضة الصلاة والزكاة وغيرهما إذا لم تتم تكمل بالتطوع
Artinya, “Sholat fardhu, zakat, dan kewajiban-kewajiban lain bila masih tidak sempurna, maka dapat disempurnakan dengan yang sunnah.”
Sholat Rawatib dapat dikerjakan sebelum dan/atau sesudah sholat fardhu. Jika dilaksanakannya sebelum sholat fardhu, maka disebut sholat qobliyah. Sedangkan sholat ba’diyah untuk menyebut sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat fardhu.
Dalam sehari semalam ada 12 rakaat sholat Rawatib yang diutamakan. Apabila dikerjakan secara istiqomah, maka akan dibangunkan istana di surga. Hal itu disampaikan Ustadz Adi Hidayat (UAH). Kapan saja 12 rakaat sholat Rawatib tersebut? Simak penjelasannya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penangkapan Kades Widarapayung Cilacap, Pungli Rp 515 Juta
Penjelasan UAH
UAH menjelaskan bahwa sholat Rawatib yang ditekankan Rasulullah SAW ada 12 rakaat, meskipun jumlah rakaat qobliyah dan ba’diyah sholat fardhu lebih dari itu. Ke-12 rakaat ini dapat menyempurnakan kekurangan sholat-sholat fardhu.
“Siapa yang sholat 12 rakaat yang mengiringi sholat fardhu siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya satu rumah di surga, kalau konsisten menunaikan 12 rakaat itu sampai meninggal dunia,” kata UAH dikutip dari YouTube Aliza TV - Kajian & Murotattal, Rabu (5/3/2025).
UAH mengungkapkan reaksi para sahabat nabi setelah mendengar dari Rasulullah SAW tentang 12 sholat Rawatib yang memiliki keutamaan istimewa. Disebutkan bahwa para sahabat itu kompak akan mengamalkannya secara istiqomah sampai meninggal dunia.
Kapan saja 12 rakaat sholat Rawatib itu? Kata UAH, 12 rakaat tersebut ialah dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan 2 rakaat setelah Isya.
“Kalau gak bisa empat rakaat (sebelum Dzuhur), boleh dua rakaat, khusus sebelum Dzuhur. Dalilnya hadis Ibnu Umar. Kata beliau, saya hafal 10 rakaat sholat sunnah dari Nabi SAW, maka menyebutkan sebelum dzuhur dua rakaat,” terang UAH.
Pada dasarnya, 12 rakaat sholat Rawatib tersebut dapat diamalkan bukan hanya di hari-hari biasa, tapi juga di bulan Ramadhan. Terlebih lagi banyak keutamaan yang akan didapatkan muslim jika memperbanyak ibadah di bulan yang penuh berkah itu.
Niat-Niat Sholat Rawatib
Mengutip laman Keislaman NU, berikut niat-niat sholat Rawatib.
Niat Sholat Rawatib Dzuhur
Ushallî sunnatad dhuhri arba'a roka'aatin qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya sholat sunnah qabliyah Dzuhur dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Ushallî sunnatad dhuhri arba'a rak’ataini ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya sholat sunnah ba’diyah Dzuhur dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Rawatib Maghrib
Ushallî sunnatal Maghrib rak'ataini ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya sholat sunnah ba’diyah Maghrib dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Rawatib Isya
Ushallî sunnatal Isya’ rak‘ataini ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya sholat sunnah ba’diyah Isya’ dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Rawatib Subuh
Ushallî sunnatas subhi rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya sholat sunnah qabliyah subuh dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Wallahu a’lam.