TEMPO.CO, Jakarta - Kanker masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan yang mengancam kesehatan global. Selain faktor keturunan dan kondisi lingkungan, gaya hidup, terutama pola makan, turut andil dalam meningkatkan risiko terkena kanker.
Banyak orang tidak menyadari bahwa sejumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi secara rutin mengandung zat berbahaya yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Berikut makanan dan minuman yang memicu kanker.
1. Daging Olahan
Dilansir dari PIK Hospital, daging olahan adalah jenis daging yang telah diawetkan melalui proses pengasapan, penggaraman, pengawetan, atau pengalengan. Umumnya, daging olahan berasal dari daging merah, seperti sosis, bakso, hot dog, pepperoni, dan daging kaleng, yang biasanya mengandung bahan tambahan untuk memperpanjang masa simpan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Makan daging olahan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker lambung dan usus. Mengonsumsi satu buah sosis per hari dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 18 persen.
2. Minuman Beralkohol
Di dalam tubuh, alkohol akan diubah menjadi asetaldehida, yaitu senyawa yang dapat merusak DNA sel dan berpotensi memicu kanker. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula risiko terkena berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, dan hati.
Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari alkohol sepenuhnya, sementara yang lain menganjurkan membatasi konsumsinya tidak lebih dari satu porsi per hari (setara dengan 360 mililiter (ml) bir, 150 ml anggur, atau 30 ml minuman keras).
3. Minuman Manis dan Bersoda
Meskipun belum ada bukti bahwa gula secara langsung menyebabkan kanker, konsumsi minuman manis dapat menyebabkan obesitas yang merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker. Untuk menurunkan risiko terkena kanker, penting menjalani pola hidup sehat dan menghindari konsumsi makanan serta minuman yang dapat menjadi pemicunya.
Mengonsumsi makanan kaya serat dan antioksidan, rutin berolahraga, berhenti merokok, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah langkah-langkah efektif dalam upaya pencegahan kanker.
4. Daging Merah
Dilansir dari Medical News Today, daging merah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kelompok 2A, yang berarti "kemungkinan bersifat karsinogenik" bagi manusia. Karsinogen adalah zat yang dapat memicu timbulnya kanker. Jenis daging merah yang termasuk dalam kategori ini meliputi daging sapi, babi, kambing, domba, daging sapi muda (veal), dan lainnya.
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara konsumsi daging merah dalam jumlah besar dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Selain itu, konsumsi daging merah juga dikaitkan dengan risiko kanker pankreas dan prostat.
5. Makanan Olahan
Sementara itu, makanan olahan mencakup berbagai produk seperti camilan kemasan (biskuit dan keripik), makanan beku, minuman bersoda, olesan seperti margarin dan keju krim, makanan manis seperti permen dan cokelat, serta makanan cepat saji seperti pizza, burger, dan ayam goreng.
Produk-produk ini biasanya mengalami banyak modifikasi dengan penambahan zat kimia seperti pewarna, perisa, emulsifier, dan pengawet agar lebih menarik dan tahan lama. Makanan olahan umumnya mengandung kadar garam, gula, dan lemak yang tinggi serta zat kimia yang berpotensi memicu kanker, namun miskin serat, vitamin, dan mineral.
Pola makan yang kaya makanan olahan juga dapat menyebabkan obesitas, yang diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama kanker.
6. Makanan yang Digoreng
Dikutip dari Healthline, makanan yang digoreng, terutama yang mengandung pati seperti kentang, dapat menghasilkan senyawa bernama akrilamida ketika dimasak pada suhu tinggi. Proses seperti menggoreng, memanggang, dan membakar bisa memicu pembentukan senyawa ini.
Produk olahan kentang goreng seperti kentang goreng dan keripik kentang termasuk yang paling tinggi kandungan akrilamida. Mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, yang keduanya dapat memicu stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh sehingga memperbesar risiko terkena kanker.
7. Makanan yang Dimasak Terlalu Matang
Selain itu, makanan yang dimasak terlalu matang, terutama daging, dapat menghasilkan zat karsinogenik. Penelitian menunjukkan bahwa memasak daging dengan suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang dapat mempengaruhi DNA sel dan meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker.
Bahkan memasak makanan bertepung seperti kentang secara berlebihan juga dapat meningkatkan kadar akrilamida menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
8. Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Olahan
Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan juga turut berkontribusi secara tidak langsung terhadap risiko kanker. Contohnya minuman manis, roti putih, nasi putih, pasta putih, sereal manis, dan kue-kue panggang. Mengonsumsi berlebihan jenis makanan ini dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, dua kondisi yang berkaitan erat dengan peradangan dan stres oksidatif yang memperbesar peluang timbulnya berbagai jenis kanker.