Alasan IMF Sebut Tingkat Pengangguran Indonesia Tertinggi Kedua di Asia

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi tingkat pengangguran Indonesia pada 2025 mencapai 5 persen. Angka ini menjadi yang tertinggi kedua di Asia setelah Cina yang diproyeksi sebesar 5,1 persen tahun ini.

Berdasarkan laporan World Economic Outlook edisi April 2025, IMF mencatat tren pengangguran atau unemployment rate di Tanah Air terus naik. Pada 2024 sebesar 4,9 persen dan tahun ini menjadi 5,0 persen dan 2026 diprediksi bakal mencapai 5,1 persen. Sedangkan pengangguran Cina sejak 2024 hingga 2026 stagnan di level 5,1 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonom sekaligus Dosen Departemen Ekonomi Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengatakan proyeksi pengangguran Indonesia yang meningkat disebabkan struktur ekonomi nasional belum mampu menyerap tenaga kerja secara optimal. “Terutama dari sektor padat karya,” ujarnya, Kamis, 22 Mei 2025. 

Banyak industri di Indonesia seperti tekstil dan sepatu, menghadapi tekanan berat. Penyebabnya adalah lemahnya permintaan global, fluktuasi harga bahan baku, dan tingginya ongkos logistik. Sementara itu, Syafruddin memaparkan transformasi teknologi belum dibarengi dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja. 

Situasi ini menciptakan ketidakcocokan atau mismatch antara kebutuhan industri dan kapasitas tenaga kerja. “Sebaliknya, Cina berhasil menahan tingkat pengangguran pada kisaran 5,1 persen karena kebijakan fiskalnya fokus pada stabilisasi konsumsi domestik dan dukungan terhadap manufaktur,” ujarnya. 

Indonesia, menurut dia, perlu menata ulang kebijakan industrialisasi agar penciptaan lapangan kerja selaras dengan pertumbuhan sektor produktif. Tanpa intervensi konkret,  angka pengangguran akan terus naik, meski produk domestik bruto atau PDB tumbuh.

Dalam konferensi pers pada awal Mei 2025 lalu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025. “Jumlah orang yang menganggur meningkat sekitar 0,08 juta orang atau sekitar 83 ribu orang, yang naik kira-kira 1,11 persen," ucap Amalia. 

Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia terdapat pada usia 19-24 tahun. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencatatkan jumlah pengangguran tertinggi. Disusul SMA, SD, Diploma, lalu Universitas. Yassierli memaparkan bahwa kondisi ini dilatarbelakangi karena adanya mismatch dari siswa dengan jurusan yang diambil.  

Annisa Febiola dan Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |