Bahlil Sebut Kampus Tak Jamin Karier Politik Seseorang

17 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan kampus tidak menjamin kualitas dan karier politik seseorang. Pernyataan Bahlil itu disampaikan ketika menyinggung karier politik Wakil Ketua Umum Bidang Fungsi Elektoral 1 Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily yang saat ini menjabat Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

"Kampus tidak menjamin kualitas dan karier politik seseorang, termasuk saya maksudnya," kata Bahlil di Musyawarah Pimpinan Nasional III Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini mulanya menyapa Ace Hasan Syadzily yang juga kader Partai Golkar. Ia lantas mengatakan bahwa hanya ada dua kader Golkar yang pernah menjadi Gubernur Lemhannnas, yaitu Ace dan Muladi. Muladi menjabat gubernur Lemhannas di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Bahlil kemudian membandingkan pengalaman dan latar belakang pendidikan Muladi dan Ace. Sebelum menjadi Gubernur Lemhannas, Muladi lama berproses di Golkar. Ia pernah menjadi hakim dan bergelar profesor di bidang hukum.

Sedangkan Ace merupakan lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. "Kalau Pak Ace tidak perlu profesor langsung gubernur Lemhannas," kata dia.

Setelah membandingkan keduanya, Bahlil menegaskan bahwa kampus tidak menjamin kualitas dan karier politik seseorang akan moncer.

Bahlil sendiri tidak menyinggung karier politik dan latar belakang pendidikannya. Tapi Bahlil sempat menjadi sorotan setelah menyelesaikan program dokter di Universitas Indonesia dalam waktu 1 tahun 8 bulan pada Oktober tahun lalu.

Dewan guru besar Universitas Indonesia lantas menangani kasus Bahlil ini. Hasil sidang etik mereka memutuskan untuk merekomendasikan pembatalan tugas akhir disertasi Bahlil. Disertasi Bahlil berjudul “"Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia."  

Ketua Pelaksana Musyawarah Pimpinan Nasional III Muhammad Q. Iswara mengatakan mupinas kali ini bertema Hilirisasi dan Digitalisasi Mewujudkan Kemandirian dan Martabat Bangsa. Musyawarah ini akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 7-8 Mei 2025. Pemateri mupinas akan berasal dari kader Golkar yang menjadi anggota kabinet dalam pemerintahan Prabowo Subianto, di antaranya Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. 

Di akhir mupinas, Kosgoro dan sejumlah kementerian akan menandatanganani nota kesepahaman. Tapi Iswara belum menjelaskan muatan nota kesepahaman tersebut.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |