TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar Gold Coast Internasional Ferry Terminal Bengkong tidak dijadikan lokasi penyelundupan pekerja migran non prosedural. Hal itu disampaikannya saat meresmikan pelabuhan milik pengusaha Abi, Senin 14 April 2025.
Sigit waswas pelabuhan internasional ini akan dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan praktek penyelundupan pekerja migran. Seperti yang pernah terjadi di pelabuhan internasional lainnya di Batam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya pesan, kita menghadapi permasalahan khususnya terkait penyelundupan tenaga kerja ilegal," kata Sigit saat memberikan sambutan.
Ia melanjutkan, selama ini data menunjukan pekerja migran non prosedural tidak hanya masuk melalui pelabuhan tikus tetapi juga pelabuhan resmi. "Ini harus menjadi perhatian bersama," katanya.
Ia berharap pelabuhan international Gold Coast ini diawasi dengan ketat agar tidak menjadi lokasi penyelundupan. "Jadi saya titip awasi betul-betul petugas yang ada. Untuk betul-betul memantau dan mengawasi," katanya.
Sigit mengatakan, Batam memang menjadi tempat transit pekerja migran. "Batam salah satu titik akhir, sebelum (pekerja migran) menyebrang Singapura dan Malaysia," katanya.
Selain itu Sigit juga mengingatkan angka penyeludunpan narkotika juga tinggi di Batam. "Masalah narkoba catatan kita cukup tinggi, tolong hati-hati karena banyak pintu masuk yang ada, jangan sampai dimanfaatkan," katanya.
Sigit mengatakan, pelabuhan baru ini memang salah satu upaya meningkatkan pariwisata. Namun Ia berharap jangan sampai disalahgunakan oknum tertentu sehingga merugikan masyarakat Batam.
Gold Coast Internasional Ferry Terminal Bengkong merupakan milik pengusaha Abi di Kota Batam. Lokasinya tepat berada di kawasan bengkong.
Selain Kapolri Listyo Sigit, peresmian pelabuhan ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Ketua KPK RI Johanis Tanak, dan pejabat lainnya.