Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kompleksitas kehidupan spiritual, muncul pertanyaan yang tidak biasa, bolehkah kita berdoa agar iblis mendapat hidayah? Pertanyaan ini sering kali muncul dalam diskusi keagamaan dan menimbulkan perdebatan di kalangan umat Islam.
Doa merupakan wujud harapan umat kepada Allah SWT, termasuk doa untuk orang lain agar mendapatkan hidayah. Namun, ketika subjek doanya adalah iblis, apakah hal tersebut diperbolehkan dalam Islam?
Iblis dikenal sebagai makhluk yang dilaknat oleh Allah SWT. Sejak peristiwa pembangkangan di hadapan Nabi Adam AS, iblis dikutuk hingga hari kiamat. Lantas, apakah masih mungkin bagi iblis untuk menerima hidayah dari Allah?
Dikutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB (www.piss-ktb.com), pertanyaan mengenai boleh tidaknya mendoakan hidayah untuk iblis sudah dibahas dalam literatur keislaman. Para ulama pun memberikan penjelasan berdasarkan dalil yang ada.
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik sebelum Tragedi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa yang Tewaskan 13 Orang di Garut
Tobat Iblis Tidak Diterima
Menurut pandangan agama, kita tidak diperbolehkan berdoa agar iblis mendapat hidayah. Hal ini karena doa tersebut bertentangan dengan hikmah takdir Allah SWT yang telah melaknat iblis hingga hari kiamat.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ. وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ" (الحجر: ٣٤-٣٥)
Artinya: "Allah berfirman: 'Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sesungguhnya kutukan itu akan tetap menimpamu sampai hari kiamat.'"
Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa iblis telah terkutuk dan terlaknat oleh Allah SWT. Status terkutuk ini tidak dapat diubah oleh doa atau usaha manusia.
Selain itu, dalam kitab Tanbihul Ghofilin, dijelaskan bahwa iblis pernah ingin bertaubat namun tobatnya tidak diterima Allah SWT. Ada beberapa sebab mengapa tobat iblis tidak diterima, salah satunya karena iblis tidak mengakui kesalahannya.
Iblis tetap menyombongkan diri dan menolak perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam AS. Kesombongan inilah yang membuatnya dikutuk selama-lamanya. Hal ini menjadi alasan pertama mengapa iblis tidak akan mendapatkan hidayah.
Selain tidak mengakui kesalahan, iblis juga tidak menyesali dosa-dosanya. Penyesalan adalah kunci tobat yang diterima Allah SWT, namun iblis justru semakin mendendam dan bersikap sombong.
Faktor ketiga adalah iblis tidak segera bertaubat setelah melakukan kesalahan. Padahal, mempercepat tobat merupakan tanda kesadaran dan kerendahan hati seorang hamba.
Selain itu, iblis juga berputus asa dari rahmat Allah SWT. Sikap putus asa ini menunjukkan ketidakyakinan terhadap kemurahan Allah, sehingga menjadikan iblis semakin jauh dari rahmat dan hidayah.
Para ulama sepakat bahwa doa agar iblis mendapat hidayah tidaklah sesuai dengan ajaran Islam. Sebab, Allah SWT sendiri telah memutuskan bahwa iblis adalah makhluk terkutuk hingga hari kiamat.
Tak Ada Manfaatnya Doa Demikian
Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah pernah menjelaskan bahwa tidak ada manfaatnya berdoa untuk sesuatu yang jelas-jelas bertentangan dengan ketentuan Allah. Hal ini justru bisa mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap takdir ilahi.
Oleh karena itu, alih-alih mendoakan hidayah untuk iblis, umat Islam dianjurkan untuk berlindung dari godaan iblis dan memperbanyak doa agar diberi keteguhan iman.
Rasulullah SAW sendiri mengajarkan doa perlindungan dari godaan syaitan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syaitan yang terkutuk."
Dengan doa tersebut, umat Islam diingatkan untuk menjaga diri dari tipu daya iblis yang senantiasa berusaha menyesatkan manusia. Kesadaran akan hal ini lebih penting daripada memikirkan kemungkinan hidayah bagi iblis.
Para ulama juga mengingatkan bahwa mendoakan iblis agar mendapatkan hidayah tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Lebih baik fokus pada memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan.
Selain itu, umat Islam harus memahami bahwa iblis adalah musuh utama manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
"إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا" (فاطر: ٦)
Artinya: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh."
Wallahu a'lam bis showab, hanya Allah yang Maha Mengetahui segala hikmah dari keputusan-Nya. Sebagai umat, kita harus memahami bahwa iblis tetap berada dalam status terkutuk sampai hari kiamat.
Dengan demikian, doa agar iblis mendapat hidayah bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Yang terbaik adalah tetap memohon perlindungan dari godaan iblis dan meningkatkan kualitas iman serta amal ibadah kita.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul