Liputan6.com, Jakarta - Sholat Tarawih merupakan amalan khusus yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Waktu pengerjaan sholat Tarawih adalah malam hari setelah sholat Isya dan sebelum sholat Witir.
Hukum melaksanakan sholat Tarawih adalah sunnah muakkad. Sholat ini boleh dilakukan secara sendiri maupun berjamaah. Namun alangkah lebih baik jika dikerjakannya secara berjamaah, meskipun hukumnya hanya sunnah kifayah.
Sebagaimana ibadah lainnya, sholat Tarawih juga memiliki keutamaan tersendiri. Salah satunya orang yang melaksanakan sholat Tarawih akan mendapat pengampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه
Artinya, “Barang siapa melakukan sholat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).
Seperti disinggung di awal bahwa sholat Tarawih dilaksanakan setelah sholat Isya. Pertanyaannya, jika belum mengerjakan sholat Isya, bolehkah seseorang melakukan sholat Tarawih? Apakah sah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan pendakwah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Penjelasan Buya Yahya dan UAS
Buya Yahya mengatakan bahwa sholat Tarawih dan Witir merupakan sholat sunnah yang dilakukan setelah seseorang mengerjakan sholat Isya. Selagi belum melakukan sholat Isya, maka ia tidak bisa mengerjakan sholat Tarawih maupun Witir.
“Adapun sholat (Tarawih) yang Anda lakukan ternyata terlanjur 20 rakaat, (tapi) belum Isya, maka itu akan menjadi sholat sunnah biasa saja, belum mendapat keutamaan Tarawih,” jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (5/3/2025).
Buya Yahya menekankan sholat Tarawih harus dilakukan setelah sholat Isya, biar pun di waktu Maghrib. Bagaimana maksudnya sholat Isya di waktu Maghrib?
Maksudnya adalah melaksanakan sholat Isya yang dijamak taqdim dengan Maghrib karena sedang dalam perjalanan. Maka, meskipun sholat Isya-nya di waktu Maghrib, maka seseorang sudah diperbolehkan mengerjakan sholat Tarawih dan Witir.
Penjelasan Buya Yahya tentang boleh tidaknya sholat Tarawih sebelum sholat Isya selaras dengan Ustadz Abdul Somad. Pendakwah yang akrab disapa UAS itu menegaskan bahwa sholat Tarawih tidak boleh dikerjakan jika belum melaksanakan sholat Isya.
“Tidak boleh sholat Tarawih kalau belum sholat Isya. Oleh sebab itu, sholat Tarawih dulu, abis sholat Isya baru sholat Tarawih. Bagaimana kalau sudah mulai sholat Tarawih berjamaah di masjid? Anda sholat Isya dulu, baru ikut sholat Tarawih,” jelas UAS dikutip dari YouTube Smart Amal.
Niat Sholat Tarawih
Sholat Tarawih diawali dengan niat. Berikut niat sholat Tarawih bagi imam, makmum, dan ketika sendiri.
1. Lafal Niat Sholat Tarawih bagi Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
2. Lafal Niat Sholat Tarawih bagi Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
3. Lafal Niat Sholat Tarawih Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.”
Wallahu a’lam.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap