BRI Mencetak Laba Bersih Rp 13 Triliun

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencetak laba bersih selama tiga bulan pertama tahun ini atau kuartal I 2025 sebesar Rp 13,80 triliun. Jumlah ini didorong oleh seluruh segmen bisnis, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Direktur Utama Bank BRI Hery Gunardi mengatakan perekonomian global masih diwarnai ketidakpastian, terutama tensi geopolitik sekaligus dampak lanjutan dari perang tarif. BRI memperkirakan akan ada dampak jangka pendek dari tarif baru. “Perlu dicatat bahwa ekonomi Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik. Sehingga selain dari depresiasi mata uang yang sudah terjadi, perang tarif diproyeksikan tidak berdampak signifikan,” kata Hery dalam Paparan Kinerja Keuangan Triwulan I secara daring, Rabu, 30 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hery mengatakan di tengah tantangan itu, BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 13,80 triliun dan asset mencapai sebesar Rp 2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49 persen secara tahunan. Pertumbuhan Tersebut didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas. “Semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” kata Hery. 

Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa perseroannya telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen secara tahunan. Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

“Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif tersebut juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” kata Akhmad. 

Akhmad mengatakan saat ini Agen BRILink yang dimiliki perseroannya mencapai 1,2 juta agen atau tumbuh 49,48 persen secara tahunan. Agen ini tersebar lebih dari 67 ribu desa dan mencatatkan volume transaksi Rp 423 triliun sepanjang kuartal I 2025. 

Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI telah menghimpun Rp 1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp 934,95 triliun.

Pencapaian CASA BRI tersebut salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo. Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta user, atau meningkat 20,26 persen secara tahunan. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada Triwulan I 2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5 persen secara tahunan dengan volume sebesar Rp 1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen secara tahunan. 

Kondisi likuidasi BRI juga terlihat memadai. Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada di level 86,03 persen dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03 persen. Posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |