CANTIKA.COM, Jakarta - Kaki yang kamu miliki diam-diam membentuk hari kamu, bahkan tanpa disadari, diam-diam menopang kamu. Seringkali, nyeri kaki mungkin diabaikan, tetapi itu dapat menandakan berbagai kondisi yang mendasarinya, baik yang berhubungan dengan kesehatan maupun kebiasaan gaya hidup yang mungkin membahayakan kamu setiap hari.
Dr. Garima Gupta, Konsultan Senior di Nivaan Care, berbagi dengan HT Lifestyle bagaimana nyeri kaki kronis pada perempuan dapat memengaruhi segalanya mulai dari postur tubuh dan kesehatan panggul hingga keseimbangan hormon, sehingga penting untuk memprioritaskan nyeri kaki.
Nyeri kaki bukan hanya masalah lokal; faktanya, nyeri kaki memengaruhi lebih dari sekadar langkah kamu. Dr. Garima Gupta menjelaskan, “Perempuan seringkali menderita nyeri kaki secara diam-diam, menganggapnya sebagai hal yang 'normal'. Nyeri kaki kronis sering kali mengganggu rutinitas sehari-hari secara diam-diam.
Perempuan sering mengalami ketidaknyamanan mulai dari tumit yang sakit atau kekakuan pada telapak kaki (terutama saat pertama kali bangun pagi atau setelah berjam-jam di dapur) hingga perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause; kaki perempuan mengalami banyak hal. Nyeri kaki sebenarnya bukan masalah lokalisasi, tetapi bagaimana seluruh tubuh terasa - postur, gerakan, dan bahkan hormon.
Penyebab Nyeri Kaki
1. Fluktuasi hormonal
Hormon seperti relaksin dan kadar estrogen meningkat selama menstruasi , kehamilan, dan perimenopause, yang menyebabkan kelonggaran ligamen ekstra. Pelunakan ini memengaruhi panggul, tetapi juga ligamen kecil di kaki. Kelonggaran ini terlihat jelas dalam bentuk telapak kaki datar atau plantar fasciitis, dan mengubah postur dan gaya berjalan.
Solusi:
Rawat lengkungan kaki kamu selama perubahan hormon. Pertimbangkan untuk mengganti alas kaki pada tahap kehamilan atau menopause, pertimbangkan alas kaki yang menyangga lengkungan kaki dan/atau ortotik yang disesuaikan. Pose yoga seperti Tadasana serta berdiri dengan satu kaki dapat mengaktifkan otot-otot kaki, dapat bermanfaat bagi perempuan di usia 30-an dan 40-an untuk menjaga lengkungan kaki tetap aktif.
2. Berdiri berjam-jam untuk pekerjaan rumah tangga
Di India, ada faktor-faktor seperti berdiri terlalu lama akibat pekerjaan rumah tangga, alas kaki yang tidak pas dan bersol sempit, atau berjalan tanpa alas kaki di lantai marmer keras di dalam ruangan. Semua faktor budaya ini berkontribusi terhadap stres kronis pada kaki. Akibatnya, hal ini memengaruhi postur panggul, mobilitas, dan keselarasan tulang belakang.
Solusi:
Terapkan istirahat kaki yang disengaja: pijat kaki secara teratur dengan rol kaki bertekstur di dapur atau tempat kerja. Jika berdiri dalam jangka waktu lama, gunakan bantalan tumit silikon, atau sisipan gel lainnya. 10 menit earthing (berjalan tanpa alas kaki di atas rumput setiap hari) dapat membantu mengkalibrasi ulang biomekanik tubuh dan meredakan ketegangan kaki.
3. Sindrom ovarium polikistik
Perempuan dengan PCOS sering mengalami nyeri kaki yang tidak dapat dijelaskan atau pemulihan jaringan, rasa terbakar, dan gejala-gejala yang berasal dari peradangan sistemik dan resistensi insulin. Peradangan membatasi aktivitas dan memperburuk penanda metabolisme, meningkatkan risiko plantar fasciitis dan kekakuan pada tendon Achilles.
Solusi:
Terapkan tingkat elevasi terpadu, tidak hanya ortopedi tetapi juga metabolik, untuk wanita dengan PCOS atau sindrom metabolik yang mengalami nyeri kaki.
Di bawah pengawasan, diet anti-inflamasi, suplemen magnesium, dan gerakan berdampak rendah, seperti terapi air atau rebounding dapat mengurangi beban yang dialami pada sendi dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Konsekuensi nyeri kaki
1. Postur tubuh yang buruk
Nyeri kaki kronis dapat mengubah postur tubuh secara bertahap (misalnya bahu maju, panjang langkah memendek, kepala menunduk. Semua ini, seiring waktu, dapat mulai mengubah cara seorang perempuan menampilkan dirinya kepada dunia, dan selanjutnya dapat mengubah citra diri dan tingkat kepercayaan dirinya. Penelitian telah menemukan hubungan langsung antara postur tubuh dan kadar kortisol, yang dapat memengaruhi suasana hati, berat badan, dan kadar hormon.
Solusi:
Melanjutkan latihan Pilates atau bahkan menjalani beberapa bentuk terapi penyelarasan postur dapat membantu, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mental. Perubahan postur tubuh selama 10 menit seperti gerakan wall angels, atau peregangan untuk memanjangkan leher, atau berbaring telentang dengan kaki menempel di dinding dapat memberikan perbedaan besar pada perilaku bahasa tubuh dan pengelolaan suasana hati bagi wanita yang memiliki banyak hal yang harus dilakukan.
2. Kesehatan dasar panggul yang buruk
Ketika nyeri kaki mengubah gaya berjalan kamu, perubahan gerakan akan menyebabkan tubuh kamu menjadi stabil dengan melibatkan otot-otot (misalnya bokong dan dasar panggul) dengan cara yang tidak berfungsi. Hal ini akan mengakibatkan ketegangan dasar panggul (dalam kasus nyeri haid), atau kelemahan (dalam kasus inkontinensia urin).
Solusi:
Bekerjasamalah dengan seorang fisioterapis untuk menilai postur kaki dan keselarasan panggul di bawah bimbingan ahli. Latihan pernapasan diafragma dan integrasi kaki ke inti (misalnya: mengernyitkan jari-jari kaki sambil bernapas dalam) merupakan cara yang bagus untuk mengintegrasikan kembali aktivitas dasar panggul dengan postur tubuh.
Pilihan Editor: Ketahui Manfaat Gua Sha untuk Atasi Nyeri Kaki, Kata Ahli Tulang
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika