Dedi Mulyadi Cabut Izin 3 Pengelola Tambang Galian C Gunung Kuda

1 day ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencabut izin pengelolaan tambang Galian C Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon. Ini dilakukan setelah terjadinya longsor di lokasi galian tambang tersebut pada Jumat lalu.

Dedi mengatakan Dinas ESDM pemerintah provinsi Jawa Barat sudah beberapa kali memberikan surat peringatan tentang bahaya pengelolaan tambang di Gunung Kuda. Namun, kata dia, pihaknya tidak bisa begitu saja menghentikan aktivitas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Maka tadi malam kami sudah mengeluarkan sanksi administrasi dalam bentuk penghentian izin atau pencabutan izin tambang ini," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari siaran pers Humas Jabar, Sabtu, 31 Mei 2025.

Dedi Mulyadi mengatakan, tiga pengelola tambang yang lokasinya longsor tersebut sudah diminta tutup pada Jumat, 30 Mei 2025. Tiga pengelola tambang tersebut yakni satu koperasi pesantren serta dua yayasan. "Ketiganya sudah kami tutup tadi malam," kata dia.

Menurut Dedi, aktivitas penambangan di Gunung Kuda sudah tidak memenuhi persyaratan sejak awal. Ia mengaku dirinya sempat meninjau lokasi tambang tersebut tiga tahun lalu saat masih jadi anggota DPR RI dan sudah meminta tambang untuk ditutup.

Dedi mengatakan, pemerintah provinsi akan menertibkan aktivitas pertambangan yang tidak sesuai aturan. Ia mengklaim sudah ratusan tambang ilegal yang sudah ditutup dan upaya serupa akan terus dilakukan. “Sudah banyak langkah yang kami lakukan, ratusan tambang ilegal sudah kami tutup dan akan konsisten dilakukan," kata dia.

Dedi Mulyadi meninjau lokasi longsor Galian C Gunung Kuda pada Sabtu, 31 Mei 2025. Di sana ia menyerahkan santunan pada keluarga para korban dan akan menanggung biaya hidup anak-anak para korban. “Sebagai bentuk kepedulian, Pemda Provinsi Jabar akan memberikan santunan kepada keluarga korban, serta menanggung biaya hidup anak-anak yang ditinggalkan,” kata dia.

Longsor tambang Galian C Gunung Kuda yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, mengakibatkan 17 orang meninggal dan 7 orang luka-luka. BPBD Jawa Barat dalam laporannya menyebutkan masih ada 8 orang yang belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |