TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah unjuk rasa secara serempak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025. Satu dari berbagai aksi itu digelar oleh Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau Gebrak depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Mei 2025.
Demo di depan gedung parlemen dan lokasi lain di berbagai kota itu sempat diwarnai kericuhan. Di tengah-tengah itu, terdapat juga beberapa momen hiburan yang dilakukan oleh massa aksi. Berikut serba-serbi perayaan hari Buruh 2025:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentrok Massa dan Aparat Keamanan
Unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung DPR Sempat memamanas. Aparat keamanan dan massa saling dorong. Mulanya, sekitar pukul 14.35 WIB, massa dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), mahasiswa, dan masyarakat sipil membakar ban di depan Gedung DPR.
Aparat keamanan yang dipimpin oleh Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo meringsek masuk ke kerumunan massa untuk memadamkan api. Massa yang tidak terima merespons dengan mendorong aparat kepolisian.
Di Semarang, kericuhan terjadi lebih besar lagi. Massa membakar alat peraga unjuk rasa yang mereka bawa dan merebohkan pagar di median jalan tersebut. Sejumlah polisi pun membawa perisai kemudian mendatangi lokasi pembakaran itu.
Massa mendesak personel polisi kembali masuk ke halaman Gubernuran Jawa Tengah. Demonstran lantas menumpukkan pagar besi di depan gerbang. Polisi kemudian membalas melepaskan tembakkan water cannon dan gas air mata.
Kekerasan pada Jurnalis
Personel kepolisian diduga memukul jurnalis Tempo, Jamal Abdun Nashr yang sedang meliput demonstrasi Hari Buruh Internasional di Semarang, Jawa Tengah. Jamal yang berada di lokasi, sedang meliput penangkapan massa aksi saat diduga aparat kepolisan dengan pakaian preman berupaya meringkusnya.
Jamal baru bisa lepas dari diduga aparat yang memitingnya setelah jurnalis lain meneriaki orang yang membawanya. Saat kejadian yang berlangsung beberapa menit itu, Jamal menggunakan tanda pengenal wartawan. Dia juga menyampaikan kepada orang yang memitingnya bahwa dirinya seorang jurnalis yang sedang meliput.
Menurut Jamal, dirinya mendapatkan pukulan setidaknya tiga kali di area kepala. Saat penghantaman terjadi, kata dia, ada seorang petinggi Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang berada di sampingnya. "Sedang merangkul saya, tapi saya tetap dipukulin," ucapnya. Jamal berujar sang petinggi polisi tidak berupaya melarang aksi kekerasan itu.
Ratusan Mahasiswa Terjebak di Universitas Diponegoro
Ratusan mahasiswa terjebak di dalam kampus Universitas Diponegoro di Peleburan, Kota Semarang pada Kamis malam, 1 Mei 2025 usai mengelar demontrasi peringatan hari buruh sedunia. Mereka adalah massa yang mengikuti aksi unjuk rasa di Jalan Pahlawan Kota Semarang.
"Polisi dan ratusan preman melakukan pengepungan kampus Undip yang di dalamnya terdapat 400-an mahasiswa yang sedang mengamankan diri," kata perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Semarang, M Safali pada Kamis 1 Mei 2025.
Namun, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ribut Hari Wibowo tak membantah anggotanya mengepung kampus Undip. "Mereka menyandera anggota saya," kata dia melalui pesan singkat.
Diwarnai Aksi Bagi-Bagi Sayuran
Demo dalam peringatan Hari Buruh kali ini diwarnai dengan bagi-bagi sayuran. Aksi ini terjadi dalam demo yang berlangsung di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah. Para demonstran menggelar aksi teatrikal yang mengisahkan nasib sengsara para buruh di tangan para kapitalis.
Kemudian, di tengah berlangsungnya unjuk rasa, Paguyuban Tukang Sayur Solo membagi-bagikan sayuran kepada warga yang sedang berada di depan Balai Kota Solo.
Salah seorang anggota paguyuban itu, Ilham, mengatakan aksi bagi-bagi sayur gratis itu sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib para buruh. Meskipun diakuinya para tukang sayur bukan bagian dari buruh. "Di situasi ekonomi yang sulit semua merasakan. Saya juga merasakan penurunan penjualan sayur saat ini," ungkapnya.
Hiburan Band The Brandals
Di tengah-tengah menyampaikan tuntutan, ribuan massa yang demo di depan gedung parlemen juga bersuka ria bersama grup musik The Brandals. Band yang digawangi oleh Eka Annash, Bayu Indrasoewarman, Tony Dwi, Doddy Widyono dan Rulli Annash menghibur massa buruh di atas mobil aksi.
"Mari teman-teman buruh, kita rayakan hari kemenangan kita (May Day)," kata vokalis The Brandals, Eka Annash. Massa pun mengikuti alunan musik ala The Brandals, beberapa terlihat bergoyang dan juga menyalakan flare (suar).
Ade Ridwan, Jamal Abdul Nashr, dan Ervana Trikanaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.