Malam Lailatul Qadar Bisa Kapan Saja, Cak Nun Bocorkan Cara Memikat Allah agar Mendapatkan Anugerah-Nya

1 month ago 59

Liputan6.com, Jakarta - Lailatul Qadar menjadi malam yang paling dinantikan umat Islam di bulan Ramadhan. Malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan ini sering dikaitkan dengan malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Namun, ada pandangan menarik yang disampaikan oleh tokoh intelektual Muslim Indonesia, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, mengenai hakikat Lailatul Qadar.

Menurut Cak Nun, Lailatul Qadar adalah malam prerogatif Allah SWT. Artinya, malam ini sepenuhnya berada dalam ketentuan-Nya, tanpa bisa dipastikan secara mutlak oleh manusia kapan tepatnya terjadi.

“Lailatul Qadar itu malam prerogatif, jadi itu hak prerogatifnya Allah. Allah menciptakan sesuatu yang khusus, yang boleh dikatakan melanggar tradisinya sendiri, tetapi pelanggaran ini demi untuk memberi anugerah yang lebih kepada manusia,” ujar Cak Nun.

Malam ini disebut sebagai malam di mana Allah menunjukkan kemurahan dan kekuasaan-Nya. Allah memberikan apa saja kepada manusia yang dicintai-Nya dan membuktikan keistimewaan hamba-hamba yang menarik hati-Nya.

Menurut Cak Nun, banyak orang memperdebatkan kapan Lailatul Qadar terjadi. Ada yang meyakini di malam ke-21, ada yang menyebut di malam-malam ganjil lainnya dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Namun, Cak Nun menegaskan bahwa semua itu sepenuhnya terserah Allah. Lailatul Qadar bisa diberikan kapan saja, bahkan di luar malam yang selama ini diyakini oleh kebanyakan orang.

"Anda bisa menciptakan malammu sendiri, menciptakan siangmu sendiri, sehingga malam Lailatul Qadar itu tidak bisa dibantah 100% bahwa dia juga bisa diberikan Allah kapan saja," lanjutnya, seperti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @podkeslice.

Simak Video Pilihan Ini:

Detik-Detik Menegangkan Penyelamatan Bocah Terjebak Banjir di Atas Batu Tengah Sungai

Promosi 1

Cara Dapatkan Lailatul Qadar

Menurutnya, seseorang bisa mendapatkan anugerah tersebut dengan melakukan setoran amal yang memikat hati Allah SWT.

Cak Nun juga menyoroti pentingnya memahami esensi dari malam ganjil. Ia menjelaskan bahwa jika seseorang ingin fokus kepada Allah, maka harus menyadari bahwa Allah adalah satu, sebagaimana dalam surah Al-Ikhlas.

"Kalau Anda fokus kepada Allah, Allah itu satu, tetapi mengepung bermiliar-miliar makhluk," ungkapnya.

Dengan mengarahkan seluruh perilaku dan harta benda hanya kepada Allah, maka seseorang secara tidak langsung sedang menjemput pintu-pintu Qadar yang akan terbuka.

Cak Nun juga mengingatkan agar umat Islam tidak sekadar mengejar tanggal tertentu dalam mencari Lailatul Qadar, tetapi lebih pada kesiapan diri dalam menjalankan ibadah dengan ikhlas.

Ia menekankan bahwa yang lebih utama adalah bagaimana seseorang menyiapkan dirinya agar pantas menerima anugerah dari Allah kapan saja.

"Jangan hanya terpaku pada tanggal atau angka, tetapi fokuslah kepada bagaimana caranya menjadi pribadi yang benar-benar mendapatkan perhatian Allah," pesannya.

Bukan Sekedar Momen Tahunan

Dalam pandangan ini, Lailatul Qadar bukan sekadar momen satu malam yang terjadi setiap tahun, tetapi lebih kepada bagaimana seorang hamba bisa terus menerus memperbaiki diri agar layak mendapatkan rahmat-Nya.

Lailatul Qadar bukan hanya sekadar hadiah yang ditunggu-tunggu tanpa usaha, melainkan sebuah kesempatan besar yang harus disiapkan dengan kesungguhan.

Orang yang mempersiapkan dirinya dengan ibadah yang baik, hati yang bersih, dan amal yang tulus, akan lebih besar kemungkinan mendapatkan berkah Lailatul Qadar.

Hal ini menunjukkan bahwa Lailatul Qadar bukan hanya tentang waktu, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang menjalani hidupnya dengan penuh kesadaran akan Allah SWT.

Cak Nun menegaskan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan Lailatul Qadar, asalkan mereka mampu menarik perhatian Allah dengan amal-amal kebaikan.

Malam itu bisa datang kapan saja, di waktu yang tidak diduga, dan Allah akan memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Dengan memahami konsep ini, maka setiap Muslim seharusnya tidak hanya menunggu datangnya Lailatul Qadar, tetapi juga aktif menciptakan kondisi yang bisa membuatnya mendapatkan anugerah tersebut kapan saja.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |