Diskusi Buku Kutukan Emas Papua Komunitas Bambu Diduga Diteror Intel

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Diskusi dan peluncuran buku yang dilakukan penerbit buku Komunitas Bambu diduga diintai oleh intelijen. Hal itu diakui oleh inisiator sekaligus sejarawan JJ Rizal.

Rizal mengatakan, pengintaian itu terjadi pada Minggu 18 Mei 2025 di Toko Buku Komunitas Bambu, Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Selatan. Pada hari itu, sedang ada dua kegiatan yang digelar yakni wisata sejarah dan peluncuran buku. Acara itu digelar sebagai peringatan ulang tahun ke-27 Komunitas Bambu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Begitu acara dimulai rombongan intel berasa hadir di antara peserta diskusi. Mereka menyimak sampai akhir acara diskusi dan peluncuran buku,” kata Rizal dikonfirmasi Tempo, Senin, 19 Mei 2025.

Rizal mengatakan, bukan hanya pengintaian, publikasi acara peluncuran dan diskusi buku milik Komunitas Bambu juga diubah, ditambahi acara pembagian sembako dan uang. Hal itu membuat segerombolan ojek online berbondong-bondong mendatangi Toko Buku Komunitas Bambu.

“Sekitar 30-an orang menumpuk di depan toko buku Kobam. Mereka membawa selebaran cetak pembagian sembako dan uang,” kata Rizal.

Segerombolan orang itu, kata Rizal, bahkan ada yang berusaha memprovokasi dengan meminta sesuatu kepada pihak Komunitas Bambu. "Kami sudah datang jauh, ini masa tidak ada apa gitu gantinya,” ujar Rizal menirukan ungkapan segerombolan orang itu.

Rizal menceritakan, mulanya pada kegiatan pertama yakni wisata sejarah yang bertajuk "Dari Soeharto, Ibnu Sutowo sampai Hoegeng dan I.J. Kasimo: Menteng dan Orde Baru" berjalan lancar. Namun pada kegiatan kedua, yakni peluncuran dan diskusi dua buku tentang Papua, yaitu Kutukan Emas Papua karya Greg Poulgrain dan Papua Bergerak karya Wilson, mulai ada kejadian aneh.

“Ada sekitar enam orang mondar-mandir depan Toko Buku. Itu sekitar pukul 12.30 WIB. Kemudian menyusul satu bajaj berisi empat orang dan beberapa enam orang bermotor dengan seragam ojol,” kata Rizal.

Setelah itu secara bergelombang semakin banyak rombongan pengemudi ojek online yang datang. Termasuk rombongan yang mengaku dari kampung-kampung di sekitar Pasar Rumput. Mereka menanyakan kegiatan bagi-bagi sembako dan uang sambil memperlihatkan publikasi yang disebar via wa grup pengemudi ojek online.

Meski sempat bertahan, para pengemudi ojek online itu berangsur-angsur meninggalkan lokasi tanpa mengganggu. “Syukur mereka semua dapat meninggalkan tempat dengan tanpa bikin keributan,” kata Rizal.

Kejadian yang dialami itu sempat diposting oleh JJ Rizal melalui akun pribadi X @JJRizal. Dalam postingan itu, Rizal mengunggah dua publikasi berbeda, pertama soal pembagian sembako gratis dan uang dalam bincang buku. Kedua hanya soal bincang buku.

“Diedit dong materi publikasi acara peluncuran en diskusi buku baru @KomunitasBambu “kutukan emas papua” karya greg poulgrain serta buku “papua bergerak” karya wilson...setelah rombongan korban peniupan intel lalu datang para intel jadi “panwas” acara,” posting JJ Rizal. Postingan itu telah diposting ulang sebanyak 801 kali, like sebanyak 1,9 ribu, dan mendapat komentar sebanyak 47 akun.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |