Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa bagi umat Islam, dengan nilai ibadah yang melebihi seribu bulan. Mengerjakan doa sholat Lailatul Qadar sendiri menjadi salah satu cara optimal untuk meraih keberkahan pada malam yang penuh kemuliaan ini. Meskipun dikerjakan di rumah tanpa berjemaah, doa sholat Lailatul Qadar sendiri tetap memiliki keutamaan luar biasa sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW bahwa barangsiapa melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Memahami tata cara yang benar dalam melaksanakan doa sholat Lailatul Qadar sendiri sangatlah penting bagi setiap muslim yang ingin memaksimalkan ibadahnya di malam-malam terakhir bulan Ramadhan. Sholat ini dilakukan dengan niat khusus dan dilengkapi dengan rangkaian dzikir serta doa yang ma'tsur (diajarkan oleh Rasulullah SAW). Kesempurnaan pelaksanaan doa sholat Lailatul Qadar sendiri bisa menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan dosa dan meraih kemulian malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Pelaksanaan doa sholat Lailatul Qadar sendiri dapat dilakukan di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Meskipun tidak ada kepastian kapan tepatnya malam Lailatul Qadar terjadi, mengintensifkan ibadah di malam-malam tersebut merupakan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum keutamaan, tata cara, niat, dan doa khusus dalam melaksanakan sholat Lailatul Qadar di rumah, pada Sabtu (29/3).
Kumpulan Doa Ramadan kali ini berisi bacaan doa untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qadar.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar dan Sholat di Dalamnya
Malam Lailatul Qadar memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam, sebagaimana Allah SWT telah mengkhususkan satu surah penuh dalam Al-Qur'an untuk menjelaskan tentang keistimewaannya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿٣﴾ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam takdir. Malam takdir itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabb mereka untuk mengatur segala urusan. Pada malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbitnya fajar."
Ayat ini menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang berarti beribadah pada malam tersebut nilainya melebihi ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan. Sebuah keistimewaan yang luar biasa dan merupakan anugerah Allah SWT kepada umat Muhammad SAW.
Mengutip dari buku "Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan Dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya" karya Abu Maryam Kautsar Amru, Lailatulqadar adalah malam yang istimewa dan bernilai lebih baik dari 1000 bulan. Keutamaan ini membuat umat Islam berlomba-lomba menunaikan serangkaian ibadah sunnah saat malam Lailatulqadar.
Sholat malam pada Lailatul Qadar memiliki keutamaan khusus sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang bangun menegakkan shalat malam pada malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan sholat malam pada Lailatul Qadar, di mana Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi mereka yang melaksanakannya dengan penuh keimanan dan pengharapan akan pahala dari Allah SWT. Sebuah motivasi yang sangat besar bagi setiap muslim untuk memaksimalkan ibadahnya pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Niat dan Tata Cara Sholat Lailatul Qadar Sendiri
Niat Sholat Lailatul Qadar
Sebelum melaksanakan sholat Lailatul Qadar, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah niat. Niat merupakan rukun utama dalam ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." Berikut adalah lafal niat sholat Lailatul Qadar:
Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat:
اُصَلِّي سُنَّةً لَيْلَةُ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan lailatul qadari rok'ataini lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Lailatul Qadar dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Lailatul Qadar 4 Rakaat:
أُصَلِّي سُنَّةٌ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.
Ushalli sunnatan fi lailatil qadri arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati lillâhi ta'ala. Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah malam Lailatul Qadar empat rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar."
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat
Sholat Lailatul Qadar 2 rakaat dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut:
- Membaca niat sholat Lailatul Qadar 2 rakaat.
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
- Setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali.
- Rukuk dan membaca doa rukuk.
- I'tidal dan membaca doa i'tidal.
- Sujud dan membaca doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud dan membaca doanya.
- Sujud kedua dan membaca doa sujud.
- Pada rakaat kedua, berdiri kembali dan membaca Al-Fatihah.
- Setelah Al-Fatihah, membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali.
- Rukuk dan seterusnya seperti rakaat pertama.
- Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud akhir.
- Mengucapkan salam.
Tata Cara Sholat Lailatul Qadar 4 Rakaat
Untuk sholat Lailatul Qadar 4 rakaat, tata caranya adalah sebagai berikut:
- Membaca niat sholat Lailatul Qadar 4 rakaat.
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
- Setelah Al-Fatihah, dapat membaca surat Al-Qadr 1 kali dan Al-Ikhlas 15 kali.
- Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti biasa.
- Pada rakaat kedua, membaca Al-Fatihah, kemudian surat Al-Qadr 1 kali dan Al-Ikhlas 15 kali.
- Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti biasa.
- Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, langsung berdiri untuk rakaat ketiga tanpa duduk tasyahud awal.
- Pada rakaat ketiga dan keempat, bacaan sama seperti rakaat pertama dan kedua.
- Setelah sujud kedua pada rakaat keempat, duduk tasyahud akhir.
- Mengucapkan salam.
Perlu diketahui bahwa tidak ada dalil khusus yang menyebutkan tata cara sholat Lailatul Qadar secara spesifik. Namun, berdasarkan kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa'zhi wal Irsyad sebagaimana dinukil NU Online, tata cara di atas dapat diamalkan sebagai bentuk ibadah tambahan pada malam-malam yang diharapkan turunnya Lailatul Qadar.
Doa Khusus Setelah Sholat Lailatul Qadar
Setelah melaksanakan sholat Lailatul Qadar, dianjurkan untuk membaca doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa ini memiliki nilai yang sangat besar dan merupakan sarana untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Doa yang paling utama untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a.:
اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ يَاكَرِيْمُ
Allahumma innaka 'afuwwun kariimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii yaa kariim.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun yang Maha Mulia, Engkau menyukai permintaan maaf, maka ampunilah dosaku, wahai Dzat Yang Maha Mulia."
Doa ini diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah r.a., beliau bertanya kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui kapan malam Lailatul Qadar, apa yang sebaiknya aku baca pada malam itu?" Rasulullah SAW menjawab: "Bacalah: Allahumma innaka 'afuwwun kariimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Selain doa tersebut, dianjurkan juga untuk membaca istighfar sebanyak 70 kali setelah melaksanakan sholat Lailatul Qadar. Bacaan istighfarnya adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi.
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah dan aku bertobat kepada-Nya."
Memperbanyak istighfar pada malam Lailatul Qadar sangat dianjurkan, karena malam tersebut adalah malam pengampunan dosa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam hadits qudsi: "Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli." (HR. At-Tirmidzi)
Selain membaca doa dan istighfar, dianjurkan juga untuk memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang lebih menggiatkan ibadahnya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah r.a.: "Ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggangnya (bersungguh-sungguh dalam beribadah), menghidupkan malam-malamnya (dengan beribadah), dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu dan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Mengetahui kapan tepatnya malam Lailatul Qadar terjadi merupakan hal yang penting agar kita dapat memaksimalkan ibadah pada malam tersebut. Meskipun tidak ada kepastian yang mutlak mengenai kapan tepatnya malam Lailatul Qadar, namun terdapat beberapa petunjuk dari Rasulullah SAW yang dapat menjadi panduan bagi umat Islam.
Berdasarkan hadits-hadits yang shahih, malam Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil. Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadits-hadits tersebut, malam Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi pada malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 bulan Ramadhan. Namun, terdapat pendapat yang kuat dari para ulama yang menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar lebih sering terjadi pada malam ke-27 bulan Ramadhan, meskipun bisa berubah-ubah setiap tahunnya sesuai dengan kehendak Allah SWT.
Terdapat beberapa tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, di antaranya:
- Cuaca pada malam itu cerah, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
- Matahari pada pagi harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan, seperti bulan purnama.
- Malaikat turun ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.
- Pada malam itu penuh dengan ketenangan dan kedamaian hingga terbit fajar.
- Orang-orang yang beriman merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa saat beribadah pada malam tersebut.
Imam Syafi'i mengatakan bahwa tanda-tanda malam Lailatul Qadar dapat dirasakan oleh orang yang berhati bersih dan memiliki keimanan yang kuat. Mereka akan merasakan ketenangan dan kekhusyukan yang luar biasa saat beribadah pada malam tersebut.
Meskipun tidak mengetahui secara pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi, umat Islam dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sendiri, sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah r.a.: "Ketika masuk sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), Rasulullah SAW menghidupkan malamnya (dengan beribadah), membangunkan keluarganya, mengencangkan ikat pinggangnya (bersungguh-sungguh dalam beribadah)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan-amalan Sunnah pada Malam Lailatul Qadar
Selain sholat Lailatul Qadar, terdapat beberapa amalan sunnah lainnya yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam-malam yang diharapkan turunnya Lailatul Qadar. Amalan-amalan ini merupakan bentuk ibadah tambahan yang dapat meningkatkan nilai ibadah kita pada malam yang istimewa tersebut.
1. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar memiliki nilai yang sangat besar, mengingat Al-Qur'an pertama kali diturunkan pada malam tersebut. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam takdir."
Membaca Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar merupakan bentuk syukur atas diturunkannya kitab suci Al-Qur'an. Rasulullah SAW sendiri memperbanyak membaca Al-Qur'an pada bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh malam terakhir.
2. Qiyamul Lail (Sholat Malam)
Qiyamul lail atau sholat malam, termasuk di dalamnya sholat Tarawih dan Tahajud, sangat dianjurkan untuk dilakukan pada malam Lailatul Qadar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
Qiyamul lail pada malam Lailatul Qadar dapat dilakukan dengan sholat Tarawih berjemaah di masjid, atau sholat Tahajud secara individu di rumah. Yang penting adalah melaksanakannya dengan penuh kekhusyukan dan keimanan.
3. I'tikaf
I'tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW selalu melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk mencari malam Lailatul Qadar. Aisyah r.a. meriwayatkan:
"Rasulullah SAW beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi yang tidak dapat melakukan i'tikaf di masjid, dapat menggantikannya dengan memperbanyak waktu untuk beribadah di rumah, terutama pada malam-malam yang diharapkan turunnya Lailatul Qadar.
4. Dzikir dan Istighfar
Memperbanyak dzikir dan istighfar pada malam Lailatul Qadar sangat dianjurkan. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a.:
اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ يَاكَرِيْمُ
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun yang Maha Mulia, Engkau menyukai permintaan maaf, maka ampunilah dosaku, wahai Dzat Yang Maha Mulia."
Selain doa tersebut, memperbanyak dzikir-dzikir lainnya seperti tasbih, tahmid, takbir, dan istighfar juga sangat dianjurkan.
5. Sedekah
Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, terutama ketika bertemu dengan Malaikat Jibril. Oleh karena itu, memperbanyak sedekah pada malam-malam yang diharapkan turunnya Lailatul Qadar merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan:
"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril, dan Jibril bertemu dengan beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk mengajarkan Al-Qur'an. Rasulullah SAW lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Memperbanyak Doa
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keberkahan dan pengabulan doa. Oleh karena itu, memperbanyak doa pada malam tersebut sangat dianjurkan. Doa dapat berupa permohonan ampunan, hidayah, keselamatan di dunia dan akhirat, serta segala kebaikan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa besar pengampunan yang Allah SWT berikan pada malam Lailatul Qadar, sehingga hendaknya kita memperbanyak doa dan permohonan ampunan pada malam tersebut.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa dengan nilai ibadah yang melebihi seribu bulan. Sholat Lailatul Qadar dan doa-doa khusus yang dipanjatkan pada malam tersebut memiliki keutamaan yang sangat besar, di mana Allah SWT menjanjikan pengampunan dosa-dosa yang telah lalu bagi mereka yang melaksanakannya dengan penuh keimanan dan pengharapan akan pahala dari-Nya.