TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Padjadjaran atau Unpad menelusuri seorang terduga pengganti peserta ujian atau joki UTBK berinisial KD. Sebelumnya yang bersangkutan kedapatan sebagai joki di Pusat UTBK Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
“Dia dijadwalkan menjoki juga di sesi 4 dan 16 di Unpad tapi tidak hadir,” kata Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat UTBK Unpad, Rafly Chalil kepada Tempo, Senin 5 Mei 2025.
KD dijadwalkan untuk menggantikan dua peserta yaitu berinisial JAM pada 24 April 2025 sesi siang, dan peserta berinisial FABW pada 30 April 2025 pada sesi siang juga. Berdasarkan data kehadiran, diketahui KD tidak hadir pada dua sesi tersebut. Penelusuran jejak KD di Unpad itu permintaan dari panitia pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 dan telah dilaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Diminta menelusuri adakah data nomor peserta dan foto di data peserta Pusat UTBK Unpad. setelah dicek, nomor peserta tersebut ada dan menggunakan foto yang mirip dengan KD." kata Rafly.
Kedua peserta yang akan digantikan KD itu memilih program studi kedokteran di sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Dari empat pilihan yang tersedia, mereka hanya mengisi satu pilihan yaitu kedokteran. Namun begitu, panitia UTBK Unpad tidak mengkonfirmasi ke peserta apakah benar digantikan oleh joki. “Logikanya dia nggak akan mau merespons,” kata Rafly.
Sebelumnya Ketua Pelaksana UTBK-SNBT 2025 ISBI Bandung Indra Ridwan, mengatakan pihaknya menemukan joki kedua pada Ahad, 27 April 2025, pukul 06.15 WIB pada sesi 9. Saat panitia mencetak kartu peserta untuk mengidentifikasi identitas, terlihat kemiripan foto dengan peserta lain yang sudah mengikuti ujian di ISBI Bandung pada sesi 2.
Setelah sesi ujian selesai, peserta tersebut dipanggil dan dimintai keterangan terkait temuan tersebut. Dalam pendalaman yang disaksikan oleh Tim Pelaksana UTBK ISBI Bandung, peserta mengakui bahwa yang bersangkutan hadir menggantikan dua peserta berbeda dalam dua sesi yang berlainan. Ia kemudian mengungkap identitasnya.