Liputan6.com, Jakarta Kita seringkali tanpa sadar mengucapkan kalimat yang mungkin dibenci Allah SWT. Mengetahui kalimat yang dibenci Allah merupakan langkah penting dalam memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya. Hadits dan Al-Qur'an memberikan petunjuk tentang ucapan yang harus dihindari agar terhindar dari murka Allah. Memahami hal ini akan membantu kita untuk lebih bijak dalam berbicara dan menjaga lisan.
Salah satu kalimat yang dibenci Allah adalah ucapan yang menunjukkan kesombongan dan penolakan terhadap nasihat. Ucapan seperti ini bukan hanya melukai hati orang yang berniat baik, tetapi juga menunjukkan sikap yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk senantiasa menjaga lisan dan perilakunya agar terhindar dari murka Allah SWT. Menjaga lisan merupakan bagian penting dari ketaqwaan kepada Allah.
Kita akan menelusuri hadits dan ayat Al-Qur'an yang relevan untuk memahami lebih jelas larangan tersebut. Semoga dengan memahami hal ini, kita dapat lebih berhati-hati dalam bertutur kata dan senantiasa menjaga lisan kita dari ucapan yang sia-sia dan menyakiti orang lain. Marilah kita sama-sama belajar untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum pembahasan lebih dalam tentang kalimat yang dibenci Allah, pada Senin (10/3).
Banyak orangtua melampiaskan kata-kata kasar ke buah hatinya yang tanpa mereka sadar cukup melukai perasaan si Kecil. Jika ini terlanjur terjadi, bagaimana sikap orangtua menetralisir keadaan seperti semula? Padahal dalam hati telah menyesali perbuat...
Kalimat yang Dibenci Allah dalam Islam
Kalimat yang dibenci Allah SWT merujuk pada ungkapan atau perkataan yang mengandung kesombongan dan keangkuhan. Hal ini dijelaskan dalam buku "Hijrah Dahulu, Istikamah Kemudian" karya Hendra Bakti (2019). Dalam buku tersebut disebutkan bahwa kalimat yang dibenci Allah adalah kalimat yang menunjukkan kesombongan, terutama ketika menolak ajakan untuk berbuat kebaikan dan bertakwa kepada Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan An Nasa'i dalam Al Yaum wa al-Lailah yang dishahihkan oleh al-Albani dalam as Shahihah disebutkan:
إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل اتق الله، فيقول عليك بنفسك
Artinya: "Kalimat yang paling dibenci Allah SWT adalah ketika seseorang menasehati temannya untuk 'Bertakwalah kepada Allah', namun temannya justru menjawab, 'Urus saja dirimu sendiri.'" [HR. Baihaqi dan An Nasa'i]
Hadits ini menjelaskan dengan gamblang bahwa Allah SWT sangat membenci sikap sombong yang ditunjukkan melalui penolakan atas nasihat kebaikan. Ketika seseorang diingatkan untuk bertakwa kepada Allah, namun ia malah menjawab dengan kalimat "Urus saja dirimu sendiri", hal ini menunjukkan kesombongan dalam dirinya yang tidak mau menerima nasihat baik dari orang lain.
Sikap ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menganjurkan umatnya untuk saling menasihati dalam kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-'Asr ayat 3 yang menegaskan pentingnya saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Dalil Al-Qur'an tentang Kalimat yang Dibenci Allah
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam telah menjelaskan berbagai bentuk kesombongan yang dibenci oleh Allah SWT. Salah satu ayat yang menjelaskan hal ini terdapat dalam surat An-Nisa ayat 172-173:
لَنْ يَّسْتَنْكِفَ الْمَسِيْحُ اَنْ يَّكُوْنَ عَبْدًا لِّلّٰهِ وَلَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ وَمَنْ يَّسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ اِلَيْهِ جَمِيْعًا
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْتَنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ وَّلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا
Artinya: "Al-Masīh sama sekali tidak enggan untuk menjadi hamba Allah, dan begitu pula dengan para malaikat yang dekat kepada Allah. Dan barang siapa tidak mau menyembah-Nya dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. Adapun orang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah SWT akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian karunia-Nya. Sedangkan, orang-orang yang tidak mau menyembah Allah dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab dengan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah SWT."
Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan balasan berupa azab yang pedih bagi orang-orang yang menyombongkan diri dan enggan untuk menyembah-Nya. Bahkan disebutkan bahwa mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah SWT.
Selain itu, dalam surat Al-Hajj ayat 38, Allah SWT juga menegaskan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang berkhianat dan mengingkari nikmat. Ayat ini menunjukkan bahwa kalimat-kalimat pengingkaran terhadap nikmat Allah juga termasuk dalam kategori kalimat yang dibenci oleh Allah SWT.
Surat Luqman ayat 18 juga menyinggung tentang larangan bersikap sombong, dengan firman-Nya:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Dampak Kalimat yang Dibenci Allah dalam Kehidupan Muslim
Mengucapkan kalimat yang dibenci Allah memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab ar-Riqaq, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللهُ بِهَا دَرَجَاتٍ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
Artinya: "Sungguh, seseorang hamba akan mengucapkan satu kalimat yang diridhoi oleh Allah SWT, suatu kalimat yang tidak memperdulikannya, namun dengan itu Allah akan mengangkat derajatnya. Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan satu kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang tidak mempedulikannya, sehingga dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka." [HR. Al-Bukhari]
Hadits ini menjelaskan bahwa setiap perkataan yang keluar dari mulut seseorang, baik itu kalimat yang diridhai oleh Allah maupun kalimat yang dibenci oleh-Nya, akan memiliki konsekuensi yang besar. Bahkan sebuah kalimat yang diucapkan tanpa disadari bisa menjadi sebab seseorang masuk neraka Jahannam.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kalimat yang mengandung unsur kesombongan dan penolakan terhadap ajakan kebaikan juga bisa berdampak pada rusaknya hubungan persaudaraan antarumat Islam. Sikap sombong yang ditunjukkan melalui perkataan dapat menyebabkan perpecahan dan permusuhan di antara sesama muslim.
Selain itu, kalimat-kalimat yang dibenci Allah juga bisa menjadi penghalang diterimanya doa dan ibadah seseorang. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa kesombongan meskipun hanya sebesar biji sawi, dapat menghalangi seseorang masuk surga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga lisan agar tidak mengucapkan kalimat-kalimat yang mengandung kesombongan.
Cara Menjaga Lisan dari Kalimat yang Dibenci Allah
Menjaga lisan dari kalimat yang dibenci Allah merupakan kewajiban setiap muslim. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga lisan agar terhindar dari kalimat-kalimat yang dibenci oleh Allah SWT:
Membiasakan diri untuk banyak berdiam daripada berbicara, kecuali dalam hal-hal yang bermanfaat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan meningkatkan ketakwaan, seseorang akan lebih berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatannya.
Memperbanyak dzikir dan istighfar. Dzikir dapat membersihkan hati dan lisan dari perkataan-perkataan yang tidak baik, sementara istighfar dapat menghapus dosa-dosa yang mungkin terjadi akibat kelalaian dalam menjaga lisan.
Bersikap rendah hati dan menerima nasihat dari orang lain. Sikap rendah hati akan mencegah seseorang dari menolak ajakan kebaikan, yang merupakan salah satu bentuk kalimat yang dibenci Allah.
Dalam surat Al-Hujurat ayat 11, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."