Kardinal Giovanni Angelo Becciu memilih untuk mundur sebagai kandidat paus baru dalam Konklaf Paus Fransiskus pada 7 Mei 2025
30 April 2025 | 21.04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah munculnya nama-nama calon paus baru, Kardinal Italia, Giovanni Angelo Becciu, menjadi kardinal dengan tingkat kemenangan paling tinggi. Namun, pada Selasa, 29 April 2025, ia menyurati ke Vatikan dan memutuskan untuk tidak mengikuti Konklaf sebagai kardinal pemilih ataupun nonpemilih.
"Dengan kebaikan Gereja, yang telah saya layani dan akan terus saya layani dengan kesetiaan dan kasih, untuk berkontribusi pada persekutuan dan ketenangan konklaf, saya telah memutuskan untuk mematuhi—seperti yang selalu saya lakukan—kehendak Paus Fransiskus untuk tidak memasuki konklaf, sambil tetap yakin akan ketidakbersalahan saya," tulis Kardinal Giovanni dilansir dari Vatican News, 29 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Kardinal Giovanni memang betul adanya sebagai permintaan dari Paus Fransiskus atas putusan pengadilan Vatikan dalam skandal keuangan Vatikan. Pengadilan mengatakan bahwa ia bersalah dan mendapatkan hukuman penjara selama lima setengah tahun.
Walau begitu, Beucci mengklaim bahwa dirinya masih dalam penyelidikan, bukan tersangka, artinya tetap dibayang-bayangi masalah hukum jika tetap lanjut ke dalam Konklaf.
Becciu sendiri waktu itu bukan menjadi aktor penggelap dana utama, hanya saja ia mendapatkan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan sebagai Pengganti Sekretariat Negara. Mengutip dari Vatican News, melalui pengacaranya Becciu menyampaikan, "Saya adalah korban dari plot terorganisir yang ditetaskan." Kardinal Becciu sendiri mengklaim bahwa akan ada waktunya untuk mengklarifikasi kepalsuan atas tuduhan yang ia dapatkan.
Sesuai dengan klaimnya bahwa ia yakin tidak bersalah, selama proses investigasi kasus ini Becciu juga mengajukan banding atas putusan tersebut.
Aju banding ini rupanya membolehkan ia untuk tetap tinggal di dalam apartemen kardinal di Vatikan. Namun, ia tetap melepaskan semua jabatan dan kuasanya karena skandal yang menimpanya melalui surat pengunduran diri yang diterima Paus Fransiskus pada Kamis, 24 Sepetember 2020.
Atas kasus inilah Beccui diminta oleh Paus Fransiskus untuk tidak masuk sebagai pemilih apalagi menjadi seorang kandidat paus baru dalam Konklaf yang diagendakan mulai dilangsungkan pada Rabu, 7 Mei 2025. Beccui menyebutkan bahwa ia akan menghormati permintan mendiang Paus dan tetap menjaga ketenangan serta kesucian dari acara Konklaf.