TEMPO.CO, Jakarta - Layanan Badan Karantina Indonesia atau Barantin tidak terdampak oleh macet panjang yang terjadi di jalan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok beberapa hari lalu. Pasalnya, kemacetan terjadi di area luar pelabuhan.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean. "Karantina tidak (terdampak), karena kami sistem pelayanannya di depan, (macet) ini kan setelah ke luar," ujar Sahat di Gedung Pelindo Regional II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 22 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyatakan, Barantin bertugas di titik border atau area perbatasan, bukan di kawasan luar pelabuhan tempat di mana kemacetan tersebut terjadi. Tugas Barantin adalah memastikan seluruh barang yang masuk dan akan didistribusikan benar-benar aman.
"Jadi, kami pastikan yang masuk itu benar-benar sehat, aman untuk dikonsumsi, aman diedarkan di Indonesia," kata Sahat.
Sebelumnya, pada Kamis, 17 April 2025, video yang merekam kemacetan panjang di area Pelabuhan Tanjung Priok ramai beredar di media sosial. Akun Instagram resmi @pelindo_tanjungpriok juga turut membagikan situasi kemacetan yang terjadi hari itu. Tampak antrean kendaraan yang mengular, hingga petugas yang membagikan makanan serta minuman kepada para sopir.
"Sejak pagi tadi, ribuan truk memadati area terminal NPCTI 1," demikian kata manajemen Pelindo Regional 2 Tanjung Priok dalam video yang diunggah hari itu.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo juga sempat meminta maaf lantaran macet panjang yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, mengatakan kemacetan disebabkan oleh peningkatan arus barang petikemas.
Dia menyebut, peningkatan arus barang ini terjadi bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan pasca-pembatasan lalu lintas barang. Tak hanya itu, lantaran juga mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada hari Jumat hingga Ahad pekan ini. Dia memastikan tidak ada hambatan akibat dari error sistem, sehingga terjadi macet.
"Permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi. Kemacetan panjang hari ini akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Adi dalam keterangan tertulis pada Kamis.
Dia mengungkapkan, salah satu titik kemacetan yaitu di Terminal NPCT 1. Data milik Pelindo menunjukan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal. Jika biasanya jumlah truk yang masuk tak sampai 2.500 unit, namun hari ini lebih dari 4 ribu unit.
"Secara rata–rata, jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk, namun hari ini mencapai di atas 4.000 truk yang menuju NPCT 1," tutur Adi.