Kenapa Suhu di Kabin Pesawat Terasa Sangat Dingin?

5 hours ago 4

Suhu dingin di pesawat sebenarnya bermanfaat untuk penumpang.

1 Mei 2025 | 12.32 WIB

Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock

Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pelancong sering kali harus membawa jaket dan selimut ketika naik pesawat karena suhu kabin yang begitu dingin. AeroTime Hub melaporkan bahwa biasanya suhu pesawat berada antara 22 derajat Celcius hingga 24 derajat Celcius. Namun, penumpang sering kali merasa suhu udara di kabin lebih dari itu.

Menurut pramugari, ada alasan mengapa suhu di pesawat begitu dingin. Jay Robert, anggota kru kabin internasional senior dan penulis A Fly Guy’s Cabin Crew Lounge, mengungkap alasan yang sangat rumit di balik suhu kabin. Suhu dingin ini sebenarnya bermanfaat untuk penumpang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari UniLad Tech, Robert menjelaskan bahwa ketika pesawat berada di gerbang, pesawat didinginkan menggunakan sistem pendingin udara eksternal. "Begitu di udara, pesawat mengandalkan sistem pendingin internalnya, yang ditenagai oleh mesin," kata dia, seperti dikutip Daily Mail, 30 April 2025.

Pengaturan Suhu di Pesawat

Pengatur suhu utama menjadi tanggung jawab pilot, tapi pramugari dapat melakukan penyesuaian kecil melalui sistem kontrol kabin. Tapi jika butuh perubahan yang signifikan, kontrol ada di kokpit. 

Juru bicara Asosiasi Pramugari, Taylor Garland, menjelaskan bahwa kabin pesawat dibagi menjadi beberapa zona untuk pengaturan suhu dengan sistem yang belum sempurna. Sebagai contoh, jika sensor suhu berada di dekat sumber panas maka sistem akan menganggap kabin lebih hangat daripada yang sebenarnya. Maka sistem akan membuatnya lebih dingin lagi. 

Manfaat Udara Dingin di Kabin

Namun, hal ini tidak selalu buruk karena suhu yang sejuk bermanfaat bagi kesehatan, keselamatan, dan aroma tubuh penumpang. Karena itu ada seorang awak kabin yang bertugas memastikan suhu udara tidak boleh melebihi 23 atau 24 derajat Celsius. Jika lebih dari itu, penumpang lebih mudah pingsan. Kenapa? 

Udara yang lebih dingin membantu menangkal efek lingkungan kabin yang kering dan bertekanan, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan pusing. Dilansir dari Reader's Digest, ASTM International melakukan penelitian yang meneliti korelasi antara orang yang pingsan saat berada di udara dengan tekanan dan suhu kabin. Mereka menemukan bahwa orang cenderung lebih mudah pingsan saat terbang karena kondisi medis yang dikenal sebagai hipoksia. Kondisi ini terjadi ketika jaringan tubuh tidak menerima cukup oksigen, dan tekanan kabin yang tinggi serta suhu yang hangat dapat memperparah reaksi ini. Kondisi ini cukup umum terjadi pada penumpang pesawat. 

Manfaat lain dari udara dingin di pesawat sedikit kurang ilmiah tetapi mungkin yang paling penting selama penerbangan panjang, yakni kabin tetap harum. Menurut Robert, kabin yang lebih hangat akan berbau tidak enak karena panas memberi energi pada molekul penyebab bau. Artinya, bau yang agak tidak sedap bisa terbentuk dengan cepat di pesawat yang hangat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |