Kisah Istri Abu Nawas Diculik Jin, Mau Diganti dengan Wanita Cantik Banget, Endingnya Begini..

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Di sebuah pagi yang cerah, Abu Nawas berjalan menuju hutan dengan membawa sebuah kapak tua yang sudah usang. Ia hendak mencari kayu untuk memenuhi kebutuhannya.

Namun, nasib berkata lain. Saat tengah menebang sebuah pohon, kapak satu-satunya itu terpeleset dari genggamannya dan jatuh ke jurang yang dalam.

Panik dan kebingungan, Abu Nawas mencoba mencari cara untuk mengambil kapaknya. Namun, jurang itu terlalu curam. Ia hanya bisa berdiri di tepinya, memandangi kapak yang kini tak dapat dijangkau. Saat itu, tiba-tiba muncul seorang kakek tua dari balik pepohonan.

Kakek tersebut menghampiri Abu Nawas dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar penjelasannya, kakek itu menawarkan bantuan untuk mengambil kapak yang jatuh. Abu Nawas tentu merasa senang dan berharap kapaknya bisa kembali.

Beberapa saat kemudian, kakek itu turun ke dalam jurang dan kembali membawa sebuah kapak yang tampak begitu mewah. Kapak itu berlapis emas dan berkilauan saat terkena sinar matahari.

"Apakah ini kapak milikmu, Nak?" tanya kakek itu, seperti dikutip dari kanal YouTube @JuhaOfficial.

"Bukan, Kek. Kapakku sudah tua dan berkarat," jawabnya jujur, sembari gelengkan kepala.

Promosi 1

Awalnya Abu Nawas Diuji dengan Kapak Bertabur Berlian

Kakek itu kembali turun dan kali ini membawa kapak lain yang lebih indah, bertabur intan permata. "Kalau yang ini, apakah milikmu?" tanyanya lagi.

Abu Nawas kembali menggeleng. "Bukan, Kek. Kapakku sederhana, bukan seindah ini," katanya tegas.

Mendengar jawaban itu, kakek tersebut tersenyum. Dalam hatinya, ia tahu bahwa Abu Nawas adalah orang yang jujur. Lalu, kakek itu pun mengeluarkan kapak asli milik Abu Nawas dan menyerahkannya kepadanya.

Namun, tidak hanya itu, sebagai hadiah atas kejujurannya, kakek itu juga memberikan kapak emas dan kapak berlian kepadanya. "Terimalah ini sebagai bentuk penghargaan karena kau telah berkata jujur," ujar kakek itu.

Abu Nawas pulang dengan membawa tiga kapak. Ia tidak menyangka bahwa kejujurannya justru mendatangkan rezeki yang tak terduga. Namun, kisahnya belum berakhir. Jin yang menyamar sebagai kakek itu belum puas menguji kejujuran Abu Nawas.

Beberapa hari kemudian, jin itu kembali mengganggu kehidupan Abu Nawas. Kali ini, ia menculik istrinya dan membawanya ke alam jin.

Sepulang dari hutan, Abu Nawas mendapati istrinya menghilang secara misterius. Rumahnya kosong, hanya menyisakan pakaian sang istri yang tertinggal di kamar. Ia pun panik dan berusaha mencari ke sana kemari.

Istri Diculik Jin, Kembali dengan Cara Ini

Saat kebingungan, tiba-tiba kakek yang dulu membantunya muncul kembali. "Ada apa, Nak? Kenapa kau terlihat gelisah?" tanyanya.

"Istriku menghilang, Kek. Aku mencarinya ke mana-mana, tapi tidak menemukannya," jawab Abu Nawas dengan wajah penuh kegelisahan.

"Tenang, aku akan membantumu," kata kakek itu. Tak lama berselang, kakek tersebut kembali dengan seorang wanita yang luar biasa cantik.

"Apakah ini istrimu?" tanya sang kakek dengan tatapan penuh selidik.

Abu Nawas memperhatikan wanita itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lalu, tanpa ragu ia menjawab, "Benar, Kek. Ini istriku."

Mendengar jawaban itu, kakek tersebut mengernyitkan dahi. "Mengapa kau tidak jujur? Bukankah selama ini kau selalu bersyukur dengan apa yang kau miliki?" ujarnya dengan nada penuh tanya.

Namun, Abu Nawas tersenyum kecil dan berkata, "Kalau aku bilang ini bukan istriku, nanti kau akan membawakan wanita cantik yang lain. Sama seperti saat kau mengujiku dengan kapak. Bisa-bisa aku malah mendapatkan dua istri baru."

Mendengar jawaban itu, kakek yang ternyata adalah jin itu tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menyangka bahwa Abu Nawas bukan hanya jujur, tetapi juga cerdas. Ujian yang ia berikan justru berbalik menjadi bahan lelucon yang menghibur.

Akhirnya, jin itu mengembalikan istri Abu Nawas yang asli. Ia mengakui bahwa dirinya kalah dalam menguji Abu Nawas. Sejak saat itu, ia tak lagi mencoba menggodanya dengan harta maupun wanita.

Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira. Ia berhasil membuktikan bahwa kejujuran dan kecerdasan bisa menjadi senjata terbaik dalam menghadapi godaan duniawi. Kisahnya pun menjadi pelajaran bagi banyak orang bahwa tidak semua hadiah harus diterima, dan kejujuran selalu membawa keberkahan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Viral Damkar Semprot Lapak PKL di Purwokerto

Buntut Satpol PP Semprot PKL dengan Mobil Damkar di Purwokerto

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |