Bekasi Kota Rawa: Sejarah Banjir dan Perkembangannya dari Tarumanegara hingga Kini

14 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta- Bekasi, kota penyangga Jakarta, menyimpan sejarah panjang yang tak lepas dari keberadaan rawa-rawa. Sejak zaman Kerajaan Tarumanegara hingga Indonesia merdeka, rawa-rawa ini telah membentuk karakteristik geografis dan sosial ekonomi wilayah, sekaligus menjadi tantangan yang terus dihadapi hingga saat ini. Dari upaya Raja Purnawarman mengatasi banjir di abad ke-5 Masehi hingga pembangunan infrastruktur modern, perjuangan melawan genangan air terus berlanjut.

Sejarah mencatat, Bekasi merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara yang berpusat di sekitar Sungai Candrabaga (Bagasasi). Nama Bekasi sendiri konon berasal dari nama sungai tersebut. Kondisi geografis yang didominasi rawa-rawa ini telah menjadi tantangan sejak awal. Raja Purnawarman, salah satu raja termasyhur Tarumanegara, bahkan telah berupaya mengatasi masalah banjir dengan membangun sodetan Kali Candrabaga dan Kali Gomati. Hal ini membuktikan bahwa permasalahan banjir di Bekasi bukanlah hal baru, melainkan masalah klasik yang telah ada selama berabad-abad.

Upaya pengendalian banjir Bekasi ini menunjukkan kearifan lokal dalam menghadapi tantangan lingkungan. Namun, tantangan tersebut tidak serta merta hilang. Kondisi geografis Bekasi yang sebagian besar berupa rawa-rawa terus memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakatnya. Dari masa ke masa, masyarakat Bekasi terus beradaptasi dan berjuang untuk hidup berdampingan dengan rawa-rawa tersebut.

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

Promosi 1

Dari Masa Penjajahan hingga Kemerdekaan

Kondisi geografis Bekasi yang berupa rawa-rawa juga menjadi ciri khas selama masa penjajahan Jepang. Rawa-rawa tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat, baik dalam hal pertanian maupun mobilitas. Namun, hal ini juga membentuk karakter masyarakat Bekasi yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Setelah Indonesia merdeka, Bekasi mengalami perkembangan pesat. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan infrastruktur yang masif mengubah wajah kota. Meskipun demikian, karakteristik rawa-rawa tetap menjadi bagian dari identitas Bekasi. Perkembangan kota yang pesat juga membawa tantangan baru dalam pengelolaan lingkungan, termasuk dalam upaya pengendalian banjir.

Pembangunan infrastruktur modern seperti saluran drainase dan sistem pengendalian banjir menjadi upaya untuk mengatasi masalah klasik ini. Namun, perlu diingat bahwa rawa-rawa bukanlah musuh, melainkan bagian integral dari sejarah dan identitas Bekasi. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Tantangan Modern dan Upaya Penanggulangan Banjir

Di era modern, Bekasi menghadapi tantangan baru dalam mengelola rawa-rawa dan mengatasi banjir. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan pembangunan yang tidak terkendali telah meningkatkan risiko banjir. Perubahan iklim juga semakin memperparah situasi. Hujan deras yang sering terjadi mengakibatkan genangan air di berbagai wilayah.

Pemerintah Kota Bekasi telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah banjir. Pembangunan infrastruktur seperti saluran drainase, pompa air, dan tanggul menjadi bagian dari solusi jangka pendek. Namun, solusi jangka panjang memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif, memperhatikan aspek lingkungan dan partisipasi masyarakat.

Pengelolaan lahan dan tata ruang kota yang terencana menjadi kunci dalam upaya penanggulangan banjir. Penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Rehabilitasi lahan rawa-rawa dan penghijauan dapat membantu mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Selain itu, partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan banjir. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan dapat mengurangi penyumbatan saluran drainase. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, tantangan banjir di Bekasi dapat diatasi.

Kesimpulan: Sejarah Kota Bekasi erat kaitannya dengan rawa-rawa. Dari masa Kerajaan Tarumanegara hingga saat ini, rawa-rawa telah membentuk identitas dan memberikan tantangan tersendiri. Namun, dengan pengelolaan yang baik dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, tantangan banjir dapat diatasi dan Bekasi dapat tetap menjadi kota yang berkembang pesat tanpa mengorbankan lingkungan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |