Kunci Terhindar dari Rasa Haus dan Dehidrasi Saat Puasa Ramadan

14 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga hidrasi selama Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Rasa haus yang muncul di siang hari sering kali menjadi salah satu tantangan utama. Oleh karena itu, pemilihan makanan dan minuman yang tepat selama sahur dan berbuka menjadi kunci untuk mencegah dehidrasi serta menjaga energi sepanjang hari.

Menurut Sara Abdelghany, Ahli Gizi Klinis di Klinik Healthbay Dubai, perencanaan makanan yang baik sangat penting agar tubuh tetap bertenaga selama berpuasa.

"Agar tetap berenergi selama jam-jam puasa, sangat penting untuk merencanakan makanan Anda dan membagi kalori yang akan Anda konsumsi menjadi dua hingga tiga kali makan dan camilan per hari. Meskipun demikian, sangat penting juga untuk membuat pilihan yang sehat guna menghindari rasa lapar, sakit kepala, pusing, dan energi rendah," ungkapnya kepada Al Arabiya

Hindari Beberapa Makanan dan Minuman Saat Ramadan

Beberapa jenis makanan dan minuman sebaiknya dihindari selama Ramadan karena dapat menyebabkan kembung, dehidrasi, dan bahkan penambahan berat badan. Abdelghany menyarankan untuk menghindari makanan yang digoreng serta makanan berlemak tinggi saat berbuka puasa.

"Makanan berlemak tinggi akan menyebabkan ketidaknyamanan perut dan kembung," ujarnya.

Selain itu, makanan olahan seperti sosis, daging yang dilapisi tepung roti, serta sup instan memiliki kadar natrium dan mono-natrium glutamat yang tinggi, yang dapat meningkatkan rasa haus secara berlebihan.

Promosi 1

Hindari Minuman dengan Gula Tinggi

Minuman berkadar gula tinggi juga patut diwaspadai karena dapat memicu lonjakan kadar insulin, meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi gula lebih banyak, serta menyebabkan rasa lapar di siang hari.

Oleh karena itu, konsumsi makanan manis dan hidangan penutup sebaiknya dibatasi.

"Hindari mengonsumsi makanan manis dan makanan penutup dalam jumlah berlebihan setiap hari. Cobalah untuk membatasi makanan manis, terutama makanan manis Ramadan yang populer, hingga tiga kali seminggu dan selalu jaga porsi yang sedang," saran Abdelghany.

Hindari Minuman Berkafein

Selain makanan dan minuman manis, kafein juga perlu dihindari. Minuman berkafein seperti kopi dan minuman bersoda dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan mempercepat dehidrasi.

Hidrasi yang cukup menjadi faktor utama dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh selama Ramadan. "Umumnya, kita membutuhkan antara delapan hingga 12 gelas air setiap 24 jam, tergantung pada tingkat aktivitas, usia, dan jenis kelamin kita," jelas Abdelghany.

Tidak Menunda Minum Air dan Lakukan Secara Bertahap

Namun, minum banyak air dalam satu waktu tidak akan membantu karena ginjal hanya mampu menyaring sekitar satu liter air per jam. Oleh karena itu, ia menyarankan agar asupan cairan didistribusikan secara merata sepanjang waktu antara berbuka dan sahur.

"Berbuka puasa dengan satu hingga dua gelas air dan usahakan minum satu gelas air setiap jam," tambahnya.

Abdelghany juga mengingatkan agar tidak menunda minum air hingga menjelang sahur, karena hal ini justru dapat meningkatkan rasa haus keesokan harinya.

Konsumsi Buah dan Sayur Segar

Selain air putih, konsumsi buah dan sayur segar juga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh. Kandungan air dan kalium yang tinggi dalam buah-buahan serta sayuran akan membantu tubuh tetap terhidrasi lebih lama, sekaligus memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan selama berpuasa.

Dengan pemilihan makanan dan pola minum yang tepat, menjalani puasa Ramadan dapat tetap terasa nyaman tanpa gangguan rasa haus yang berlebihan. Menjaga keseimbangan cairan serta memilih makanan yang bernutrisi bukan hanya membantu mengurangi rasa haus, tetapi juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |