Layanan Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik Dunia Skytrax

7 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta masuk ke dalam 10 besar terbaik dunia tahun 2025 versi Skytrax, sebuah lembaga independen pemeringkat penerbangan yang berkedudukan di London, Inggris.

Dalam keterangan yang dirilis situs resmi Skytrax World Airport Awards, Imigrasi Soekarno Hatta bersaing dengan 9 imigrasi bandara dunia lainnya seperti Hong Kong, Changi dan Bahrain di posisi pertama, kedua dan ketiga, serta Seoul Incheon dan Doha Hamad yang berada di posisi ke delapan dan sembilan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam situs tersebut dijelaskan, penilaian untuk Layanan Imigrasi Bandara Terbaik Dunia ini mencakup berbagai aspek seperti kedatangan dan keberangkatan, layanan Imigrasi dan kontrol perbatasan, termasuk waktu tunggu, sistem antrean, jalur prioritas, sistem dan efisiensi e-gate (pintu otomatis) hingga efisiensi dan kesopanan staf Imigrasi. 

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengatakan pencapaian ini merupakan bentuk pengakuan terhadap transformasi dan inovasi pelayanan keimigrasian Indonesia, khususnya di bandara internasional. “Apresiasi setinggi-tingginya kepada prestasi yang berhasil dicapai oleh Imigrasi Soekarno-Hatta, dengan masuk 10 besar Layanan Imigrasi Bandara Terbaik di Dunia," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 April 2025.

Pencapaian ini, kata dia, merupakan hasil kerja keras yang dicurahkan petugas pemeriksaan keimigrasian Bandara Soekarno Hatta. Menurutnya, banyak tantangan yang telah dilalui oleh Tempat Pemeriksaan Imigrasi Soekarno Hatta dalam bertugas.  

Autogate Canggih 

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Imigrasi Saffar Muhammad Godam mengatakan, Ditjen Imigrasi mengimplementasikan program digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan di bandara-bandara dan pelabuhan internasional. 

Salah satunya pemanfaatan autogate berteknologi mutakhir sehingga penumpang dapat merasakan pengalaman yang mulus (seamless) saat menggunakan, dengan proses pemeriksaan hanya 10-15 detik per perlintasan. Autogate di bandara internasional Indonesia juga sudah melayani WNA (warga negara asing) dan bahkan dapat dilalui anak yang berusia enam tahun ke atas. "Hal ini dimungkinkan dengan elektronik visa (eVisa) Indonesia, dan teknologi face recognition (pengenal wajah) yang semakin canggih," kata Godam. 

Sistem autogate juga terintegrasi dengan border control management adalah BCM dan data Interpol. Hingga saat ini, autogate telah dioperasikan di beberapa titik perlintasan utama Indonesia, meliputi Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Kualanamu, Bandara Juanda serta Pelabuhan Batam Center, dengan total 264 unit. Jumlah tersebut akan terus bertambah guna mengoptimalkan proses pemeriksaan imigrasi di bandara dan pelabuhan utama. 

Selain memanfaatkan teknologi terkini, Agus Andrianto menambahkan, jajaran Imigrasi di bandara dan pelabuhan juga mengupayakan rekayasa alur penumpang di waktu-waktu krusial, seperti liburan sekolah, Idulfitri serta Natal dan Tahun Baru. Dengan demikian, lalu lintas penumpang tetap lancar dan tidak terjadi penumpukan. 

“Kami berharap pencapaian ini menjadi pemacu semangat bagi seluruh jajaran Imigrasi di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas layanan," kata Agus.

Sepanjang tahun 2024, Imigrasi Soekarno-Hatta melayani total 17.166.177 perlintasan, yang terdiri dari 8.615.937 keberangkatan dan 8.550.240 kedatangan. Sementara itu, dalam periode 1 Januari-10 April 2025, jumlah perlintasan di Bandara Soekarno-Hatta yaitu 4.987.378 perlintasan, terdiri dari 2.473.802 keberangkatan dan 2.513.576 kedatangan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |