Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump Tidak Mempengaruhi Sektor Minerba

1 week ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengklaim kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat sebesar 32 persen terhadap Indonesia tidak mempengaruhi sektor mineral dan batu bara. Menurut Plh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno, hal itu disebabkan sektor minerba tidak terlalu bergantung kepada hubungan dagang dengan negara tersebut. 

“Bahan-bahan penting yang mendukung kegiatan pertambangan kita, terutama minerba, tidak berasal dari Amerika. Jadi secara umum tidak ada pengaruh besar,” kata Tri dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII, Selasa, 6 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, Tri mengatakan pemerintah tetap harus cermat melihat peluang dari penerapan tarif tersebut. Salah satunya soal rencana impor minyak dari Amerika. “Misalnya, kami beli minyak dari AS dengan harga tinggi, tapi di sisi lain mereka menyerap produk padat karya kami. Maka, roda ekonomi tetap bisa berjalan,” katanya.

Soal rencana impor minyak ini, Tri mengatakan Kementerian ESDM masih melakukan kajian  bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dia mengatakan ada sejumlah pertimbangan yang harus dihitung untuk merealisasikan wacana tersebut. 

Dia mengatakan kajian ekonomi terhadap skema ini tidak mudah karena banyak variabel yang harus dihitung secara rinci. “Saat ini sedang dihitung bersama. Prosesnya memang tidak sederhana, tapi kami sedang menyusunnya agar dampaknya bisa dimitigasi,” ujar dia.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengusulkan penambahan impor migas dari Amerika Serikat untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara. Bahlil mengusulkan hal ini seiring rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal lantaran adanya defisit perdagangan. 

"Data BPS mengatakan surplus US$ 14,6 miliar. Maunya Amerika agar neraca perdagangan seimbang. Kalau seimbang, maka atas arahan Bapak Presiden Prabowo kepada kami, coba mengecek komoditas apa lagi yang bisa kami beli di Amerika," ujar Bahlil  di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 15 April 2025.

Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |