Rumah Sakit di Jakarta Bakal Diberi Nama Tokoh Betawi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan bakal menamakan rumah sakit yang akan dibangun di Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi. Pramono menyebut dirinya sudah meminta penamaan rumah sakit itu kepada Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati.

“Termasuk di dalamnya beberapa nama-nama rumah sakit yang akan kami bangun, saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan diberi nama Betawi, tokoh Betawi,” ucap Pramono dalam acara Sarasehan III Kaukus Muda Betawi, di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Senin, 2 Juni 2025.

Dengan pemberian nama tokoh Betawi pada rumah sakit itu, ia berharap upaya memajukan kebudayaan Betawi tidak sekadar formalitas. Adapun upaya lain yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jakarta di antaranya menghadirkan unsur budaya Betawi di tempat-tempat seperti hotel dan melarang ondel-ondel digunakan untuk mengamen.

Pramono mengatakan dirinya sudah memerintahkan Dinas Kebudayaan Jakarta untuk bekerja sama dengan 10 hotel berbintang lima supaya kebudayaan Betawi dijadikan budaya utama yang tersaji. “Contohnya di Hotel Borobudur. Bahkan selama dua bulan, Hotel Borobudur akan setiap hari menyajikan makanan khas Betawi,” kata dia.

Menyoal larangan ondel-ondel dipakai mengamen, dia menegaskan bahwa ondel-ondel merupakan kebudayaan Betawi yang seharusnya dihormati. “Budaya Betawi bukan untuk mengamen, tetapi budaya Betawi ini kami buat naik kelas,” kata dia. 

Ia mengakui bahwa pernyataannya melarang ondel-ondel mengamen itu mengundang kritik. “Saya sekarang ini secara operasional sudah memulai sesuatu yang kadang kala menimbulkan perdebatan di ruang publik,” kata mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu.

Tak hanya itu, Pemerintah Jakarta juga bakal menghelat kompetisi ornamen Betawi pada pertengahan Agustus 2025 mendatang. “Saya akan melombakan batas-batas wilayah, kecamatan, kota, kabupaten dan sebagainya, yang ada ornamen-ornamen Betawinya,” kata dia.

Adapun Pramono menyatakan Pemprov Jakarta berkomitmen merampungkan lembaga adat Betawi. “Saya memang ingin betul-betul menyelesaikan, bahwa lembaga adat Betawi atau kebetawian ini kita rancang dengan baik,” ujar Pramono.