Liputan6.com, Jakarta Ragam kegiatan dan aktivitas banyak dilakukan di bulan Ramadan. Khususnya para santri di Cirebon yang rutin meningkatkan bacaan Al Quran dalam upaya mendapat berkah.
Seperti yang dilakukan santri Ponpes Darurrohmah Cirebon. Mereka sejak puasa hari pertama sudah rutin meningkatkan aktivitas mengaji di bulan penuh berkah ini.
"Kalau ramadan ya wajib hafalan Al Quran dan Kitab Kuning. Kami target sampai hari terakhir puasa mereka sudah khatam," kata pengasuh Ponpes Darurrohmah Cirebon Warso Winata, Kamis (6/3/2025).
Ia menyebutkan, membaca dan menghafal kitab kuning dilakukan setelah sholat Ashar, Taraweh dan kultum di malam hari, tadarus Al-Quran dan lainnya. Hafalan Al-Quran dari santri selama bulan suci Ramadhan juga difokuskan.
Ia menyebutkan, pembelajaran kitab kuning di Ponpes Darurrohmah masuk dalam kurikulum. Hal ini menarik perhatian sebab tidak semua pesantren berani untuk menerapkan kurikulum kitab kuning.
"Ada level kesulitan dari membaca dan memahami kitab kuning itu sendiri. Diperlukan pemahaman yang khusus terhadap bahasa Arab agar dapat lancar membaca kitab kuning. Namun kami punya metode nya sendiri," ujarnya.
Menurut Ustadz Warso, metode ini berhasil menghantarkan santri kepada pemahaman terhadap kitab kuning dan segala hal yang ada di dalamnya. Pertama, kata dia, para santri diberi penguatan alat membaca atau kemampuan santri berbahasa arab.
Santri harus tau cara menulis, membaca, dan mengartikan bahas Arab sebab di kitab kuning, Arabnya gundul semua.
Asah Kemampuan
"Jadi santri baru itu kita benar-benar kuatkan dulu alat untuk memahami, baru di tahun selanjutnya kami mempelajari isi dari kitab kuning tersebut yang mana di dalamnya banyak hukum, fiqih, sejarah, dan lain-lain. Kami mengira pembelajaran kitab kuning itu wajib karena kitab kuning adalah salah satu sumber dalam pembelajaran agama Islam," Ujar Ustadz Warso.
Ia menjelaskan, selama di pesantren para santri tidak hanya diajarkan memiliki pemahaman agama yang baik, tetapi juga untuk menjadi individu yang berkualitas bagi masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia.
"Kami merupakan salah satu pesantren yang menerapkan prinsip pendidikan yang seimbang antara agama dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Memasuki usia 4 Tahun ini sudah mencetak kader yang sukses dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," ujar Warso.
Ia mencontohkan, salah satu fokus Ponpes Darurrohmah dalam mendidik santri mereka adalah memfasilitasi alumni untuk melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Menurutnya, selain mengutamakan pendidikan agama, juga memberikan perhatian yang besar pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
“Di pondok pesantren ini kami mengajarkan agar santri dapat terbuka juga ke dunia yang modern ini dengan adanya ekstrakurikuler kami. Esktrakurikuler ada yang untuk membentuk skill olahraga, public speaking, design, programming, dan lain-lain. Hal ini kami tunjukkan agar santri mempunyai skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Saya mau orang-orang yang jago dalam desain, program, olahraga itu ada yang dari santri,” ujar Ustadz Warso.
Prinsip Pondok Pesantren Darurrohmah yang menyeimbangkan skill dengan pemahaman agama Islam menjadi daya tarik sendiri kepada orang tua calon santri yang ingin mendaftarkan anaknya untuk lebih dalam mengenal agama.